Hingga 2017, setoran tambang RI diproyeksi raib USD 12,5 M
Merdeka.com - Bank Dunia memerkirakan Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan tambang sebesar USD 12,5 miliar hingga 2017. Ini membuat neraca perdagangan Indonesia bakal defisit dalam waktu lama.
Ekonom Utama Bank Dunia Jim Brumby mengatakan sejumlah negara pernah gagal mengembangkan industri hilir untuk tambang. Buktinya, perekonomian negara tersebut tidak juga terdongkrak
"Ada banyak tantangan terhadap niatan pemerintah melarang ekspor mineral mentah. Sebab, sebagian negara yang awalnya produsen dan ingin beralih menjadi pengolah bahan tambang mengalami kesulitan," kata Jim dalam paparan laporan triwulanan Bank Dunia, di Jakarta, Selasa (18/3).
-
Kenapa pertambangan minyak di Tamiang gagal? Alhasil, bisnis tersebut tidak berjalan baik karena Tamiang bukan wilayah yang cocok untuk pertambangan.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Apa yang dikaji Muhammadiyah soal tambang? Organisasi keagamaan Islam non-pemerintah itu menegaskan, akan mengkaji semuanya dari berbagai aspek dan sudut pandang yang menyeluruh.
Dia mencontohkan, Chili mencoba memaksa perusahaan tambang mengolah tembaga. Alih-alih mendongkrak penerimaan, kebijakan itu justru menurunkan daya saing Chili dalam perdagangan mineral dunia.
Australia juga pernah menerapkan bea keluar tinggi pada komoditas biji besi dan bauksit. Sayang, tujuan agar produsen terdorong membangun smelter tak tercapai.
"Hasilnya justru pemerintah Australia harus memberikan subsidi jangka panjang kepada industri alumuniumnya, sekitar USD 4 miliar per tahun," kata Jim.
Menurutnya, hilirisasi gagal lantaran tidak mendapat dukungan dari perusahaan tambang. Mereka ogah membangun pabrik pengelolahan dan pemurnian atau smelter produk tambang.
Diakui Jim, neraca perdagangan akan membaik jika industri hilir tambang sudah mulai beroperasi pada 2017. Ekspor tambang pada tahun itu diperkirakan bakal mencapai USD 900 juta, meningkat ketimbang ekspor saat ini yang berpotensi anjlok hingga USD 5,3 miliar.
Namun, di sisi lain, program hilirisasi bakal berdampak pada merosotnya penerimaan negara dari royalti, pajak ekspor, dan pajak penghasilan (PPh) badan. Diperkirakan, potensi penurunannya mencapai USD 2,2 miliar.
"Karena dalam jangka panjang, profit perusahaan menurun seiring besarnya investasi mereka di smelter," ungkapnya.
Ditemui terpisah, Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan mengamini tesis Bank Dunia. Selepas hilirisasi, pekerjaan rumah pemerintah adalah menggenjot penerimaan negara dari sektor non-pertambangan.
Selain itu, pemangkasan belanja rutin harus menjadi prioritas pemerintah dalam menyusun APBN Perubahan 2014. Langkah ini dinilai bisa mengurangi tekanan defisit anggaran.
"Karena memang ada penurunan tajam dari segi penerimaan negara setelah pelarangan ekspor mineral mentah," ujarnya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil kerja sama itu pun membuat aktivitas penambangan makin masif hingga akhirnya membuat negara rugi hingga Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaSektor pertambangan Indonesia juga mempunyai potensi paling besar untuk menarik investasi asing.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun angka rasuah yang ditaksir hingga Rp 271 triliun itu didapatkan dari hitungan kerugian perekonomian negara.
Baca SelengkapnyaEmpat negara dengan hasil tambang terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaAda pembayaran biji timah ilegal kepada para mitra dengan total biaya sebesar Rp26,649 triliun.
Baca Selengkapnya