Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hingga 2024, Garuda Indonesia datangkan 50 pesawat anyar untuk tekan keterlambatan

Hingga 2024, Garuda Indonesia datangkan 50 pesawat anyar untuk tekan keterlambatan Pesawat Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - PT Garuda Indonesia menargetkan penambahan 50 pesawat baru hingga tahun 2024. Langkah ini diambil guna merevitalisasi armada milik Garuda Indonesia yang kontrak sewanya akan segera berakhir serta menekan tingkat keterlambatan (delay).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala Mansury, menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemesanan sejak 2014 lalu. "Satu pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tiba pada 26 Desember 2017 kemarin, secara bertahap mulai tahun 2020 sampai 2024 nanti, akan datang 5 sampai 10 pesawat baru setiap tahunnya," kata Pahala, di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Minggu (7/1).

Dia menjelaskan pesawat Max 8 737 yang dipesan Garuda Indonesia itu, akan menggantikan jenis pesawat Boeing 737-800 Next Generation (NG) yang akan habis masa sewanya. "Di dunia ada beberapa negara, untuk Indonesia, Garuda Indonesia yang pertama menggunakan jenis pesawat Max 8 737 ini," kata Pahala.

Diterangkan dia, pesawat Boeing 737 MAX 8 yang baru satu unit dimiliki Garuda Indonesia itu, sebagai bagian dari program perusahaan dalam memperkuat Fleet Optimization. "Melalui program revitalisasi armada secara berkelanjutan, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan khususnya dalam memperkuat aspek Operational Excellence," terang dia.

Diterangkan dia, Pesawat Boeing 737 MAX 8 ini merupakan tipe pesawat narrow body yang diproduksi sebagai generasi keempat Boeing 737. Kelebihan Boeing 737 MAX adalah engine CFM International LEAP-1B yang diklaimnya lebih efisien dari versi terdahulunya yaitu pesawat NG 737-800. "Di samping sejumlah aerodynamic improvements dan airframe modifications lainnya," kata dia.

Dijelaskan dia, Boeing 737 Max 8 seri PK GDA merupakan pesawat Boeing 737 MAX 8 pertama dari total 50 pesawat yang dipesan Garuda sebagai bagian dari program revitalisasi armada, serta menjadi pesawat Garuda Indonesia ke-142 dan pesawat ke-200 yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia Group.

Adapun kedatangan armada Boeing 737 MAX 8 tersebut akan dilaksanakan secara bertahap sejalan dengan program fleet optimization yang dijalankan perusahaan. Nantinya, armada Boeing 737 MAX 8 tersebut yang akan tiba secara bertahap itu, akan melayani rute-rute penerbangan pendek dan menengah baik untuk rute domestik maupun internasional.

Dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan, khususnya terkait Fleet Optimization, perusahaan telah melakukan negosiasi kontrak dengan Boeing selaku aircraft manufacturer untuk menjadwal ulang delivery pesawat B737 MAX 8 tersebut.

"Dari hasil renegosiasi tersebut, pesawat B737 MAX 8 kedua dan seterusnya nantinya dijadwalkan akan bergabung dengan jajaran armada Garuda pada tahun 2020-2024 dari jadwal delivery sebelumnya pada tahun 2017-2019," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan seluruh armada pesawat yang ada, guna menambah utilisasi pesawatnya yang saat ini berjumlah 200 armada. Menurut dia, Garuda Indonesia telah mampu meningkatkan utilitas pesawat B738 New Generation (NG) menjadi 10 jam 19 menit dari sebelumnya yang hanya 9 jam 39 menit.

"Year to date di Bulan November 2017 Garuda telah berhasil meningkatkan utilitas pesawat B738 NG dari 9 jam 39 menit menjadi 10 jam 19 menit," katanya.

Sampai Desember 2017 kemarin, lanjutnya, Garuda Indonesia grup mengoperasikan 200 armada berbagai jenis Boeing, Airbus, CRJ dan ATR.

"Garuda Indonesia Group mengoperasikan sedikitnya 200 armada yang terdiri dari 1 armada Boeing 737 MAX 8, 10 armada Boeing 777-300ER, 17 armada Airbus A330-300, 7 armada Airbus A330-200, 73 armada Boeing 737-800 NG, 18 armada CRJ 1000, 16 armada ATR 72-600 dan 58 armada yang dioperasikan Citilink yang terdiri dari 45 Airbus A320-200, 5 armada Airbus A320-200 Neo, 5 armada Boeing 737-300 dan 3 armada Boeing 737-500," jelas Pahala.

Diharapkan, dengan adanya penambahan jenis armada pesawat baru yang akan dihadirkan sejak 2020 sampai 2024 mendatang, dapat mendukung ketersediaan pesawat pada periode peak season serta meminimalkan keterlambatan akibat masalah teknis.

"Selanjutnya secara jangka panjang berkontribusi pada peningkatan kinerja Garuda dan Garuda Indonesia grup," bilangnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Garuda Indonesia Mau Tambah 20 Pesawat di 2025, dari Mana Uangnya?
Garuda Indonesia Mau Tambah 20 Pesawat di 2025, dari Mana Uangnya?

Saat ini, jumlah pesawat di Indonesia hanya berkisar 390 unit. Padahal, sebelum  pandemi Covid-19 jumlah pesawat berkisar 700 unit.

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji Kerap Terlambat Terbang, Garuda Indonesia Diberi Waktu Dua Hari untuk Berbenah
Jemaah Haji Kerap Terlambat Terbang, Garuda Indonesia Diberi Waktu Dua Hari untuk Berbenah

Kementerian Perhubungan telah memberi surat teguran kepada Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia dan Citilink Tambah 570 Penerbangan untuk Mudik Lebaran 2024
Garuda Indonesia dan Citilink Tambah 570 Penerbangan untuk Mudik Lebaran 2024

Garuda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Kemenag Pertimbangkan Coret Maskapai Garuda untuk Penerbangan Haji, Penyebabnya Karena Ini
Kemenag Pertimbangkan Coret Maskapai Garuda untuk Penerbangan Haji, Penyebabnya Karena Ini

Kemenag bisa mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji di tahun mendatang

Baca Selengkapnya
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737

Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.

Baca Selengkapnya
Kemenag Evaluasi Penerbangan Haji Garuda Indonesia karena Sering Terlambat, Singgung Nama Saudi Airlines
Kemenag Evaluasi Penerbangan Haji Garuda Indonesia karena Sering Terlambat, Singgung Nama Saudi Airlines

Anna mengungkapkan, keterlambatan paling parah dialami oleh jemaah haji kloter 42 embarkasi Solo (SOC-42).

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024

Garuda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.

Baca Selengkapnya
Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji
Kemenag Ingatkan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Tak Lagi Terlambat Angkut Jemaah Haji

Sebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Buka Rute Baru, Harga Tiket Dimulai Rp700 Ribuan
Garuda Indonesia Buka Rute Baru, Harga Tiket Dimulai Rp700 Ribuan

Rute penerbangan langsung menjadi komitmen Garuda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konektivitas.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras

Kemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.

Baca Selengkapnya