Hingga 2030, RI butuh Rp 1.066 T bangun infrastruktur gas bumi
Merdeka.com - Indonesia memerlukan investasi USD 70-80 miliar atau setara Rp 1.066 triliun untuk pembangunan infrastruktur gas secara menyeluruh untuk mencukupi kebutuhan energi domestik yang terus tumbuh sekitar 4-5 persen per tahun.
Chairman Indonesia Gas Society yang juga menjabat sebagai Plt Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani mengatakan meningkatnya kebutuhan energi domestik ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi kelas menengah dan meningkatnya gross domestic product (GDP). Angka pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi energi secara global.
Sekitar 15 persen kebutuhan energi tersebut dipasok dengan gas, sedangkan sisanya dipasok dengan minyak bumi, batubara dan lainnya. Indonesia merupakan negara yang diberkahi dengan sumber gas yang cukup berlimpah. Sejak tahun 1970-an, Pertamina telah menjadi salah satu eksporter LNG di dunia dan terlibat dalam pembangunan infrastruktur LNG yang berkelas dunia seperti fasilitas LNG di Arun, Bontang, dan Donggi Senoro. Disamping itu, Pertamina juga telah memiliki jaringan pipa gas transmisi dan distribusi, serta lapangan-lapangan gas besar antara lain Mahakam dan Corridor.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Peran gas alam untuk ekonomi Indonesia ke depan akan cukup menonjol yang utamanya dipicu oleh pertumbuhan permintaan gas dari pembangkit listrik PT PLN (Persero) untuk kapasitas total sekitar 14 GW yang merupakan bagian program 35 GW pemerintah dan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) pada empat kilang dan dua New Grass Root Refinery milik Pertamina. Selain itu, pertumbuhan juga akan didukung oleh penambahan kapasitas pabrik pupuk dan sektor transportasi.
"Proyek-proyek tersebut menjadikan permintaan gas meningkat dan tantangan selanjutnya adalah upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi permintaan tersebut dari hulu ke hilir. Indonesia memerlukan investasi baru untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber-sumber gas baru serta membangun infrastruktur gas yang akan mengirimkannya ke konsumen akhir," ujar Yenni dalam International Indonesia Gas Conference & Exhibition 2017 di JCC, Jakarta, Selasa (7/2).
Berdasarkan kalkulasinya, untuk membangun infrastruktur gas secara menyeluruh Indonesia memerlukan investasi baru sekitar USD 70-80 miliar hingga 2030. Selain mendukung upaya pemenuhan gas domestik, investasi baru tersebut juga berarti menciptakan ribuan lapangan kerja, memicu pertumbuhan industri, dan juga memacu pertumbuhan GDP Indonesia.
"Investasi infrastruktur gas merupakan investasi jangka panjang untuk 30-an tahun dan untuk menjadi tujuan investasi, Indonesia berkompetisi dengan negara lain. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang baik di seluruh stakeholder, insentif, harga yang kompetitif, dan memastikan iklim investasi dalam negeri yang baik," jelas Yenni.
Pertamina, lanjut Yenni, sebagai pioner bisnis gas dan LNG dalam skala global telah melakukan upaya pengembangan infrastruktur gas di seluruh mata rantai bisnis gas. Pertamina secara terus menerus melakukan pengembangan gas hulu, menyiapkan rencana revitalisasi Blok Mahakam, membangun FSRU (Floating Storage Regasification Unit), mengembangkan pipa gas, dan telah mengamankan pasokan LNG dari dalam dan luar negeri. Pertamina siap menjadi agen untuk memacu pertumbuhan infrastruktur dan konsumsi gas di Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya, konsumsi gas LPG setiap tahunnya terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnya