Hingga 30 Desember, Jumlah Penumpang Luar Negeri Naik 8,17 Persen
Merdeka.com - Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan sampai dengan H5 atau tanggal 30 Desember 2018, tercatat jumlah penumpang ke luar negeri yang diangkut sebanyak 543.827 atau terjadi kenaikan sebesar 8,17 persen dibanding tahun lalu sebanyak 502.756 penumpang.
Demikian juga dengan total pesawat berangkat dengan rute internasional yaitu sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti mengatakan bahwa jumlah penumpang berangkat internasional (H-5 s.d H5) sebanyak 543.827 penumpang atau terjadi kenaikan 8,17 persen.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Dimana Bandara Juanda menduduki peringkat diantara bandara lain berdasarkan kedatangan wisatawan mancanegara? Sejalan dengan itu, berdasarkan data Kedatangan Wisatawan Mancanegara melalui Pintu Masuk Udara, Bandara Juanda menduduki posisi ketiga setelah Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, dengan urutan sebagai berikut : 1. Bandara Ngurah Rai 2. Bandara Soekarno Hatta 3. Bandara Juanda 4. Bandara Kualanamu 5. Bandara Internasional Yogyakarta
-
Kenapa jumlah pemudik 2024 meningkat? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Kenapa jumlah pemudik ke Merak meningkat? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Berapa jumlah pemudik tahun 2024? Korlantas Polri mengatakan mudik lebaran 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso memprediksi pemudik mencapai 193,6 juta jiwa.'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Sedangkan untuk jumlah penumpang berangkat domestik (H-5 s.d H5) tercatat sebanyak 2.736.239 penumpang atau terjadi penurunan sebesar 16,26 persen dibandingkan waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
"Dari 7 bandara internasional yang dipantau, sampai dengan tanggal 30 Desember 2018, total pesawat berangkat sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 % dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.982 flight," ungkap Polana.
Prediksi kami, tahun ini ada pergeseran penumpang yang di dominasi oleh banyaknya penerbangan keluar negeri, dan pada masa akhir nataru atau usai pergantian tahun nanti diprediksi akan ada pergerakan yang signifikan dari jumlah kedatangan dari luar negeri", imbuhnya.
Total jumlah penumpang berangkat domestik dan internasional (H-5 s.d. H5) tercatat sebanyak 3.280.066. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Puncak arus Liburan Natal 2018 terjadi pada H-3 (22 Desember 2018) dimana jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 362.036 penumpang atau turun sebesar 0,94% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017", jelas dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1).
Polana menjelaskan bahwa dari data yang ada, terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut hampir pada semua bandara yang dipantau, kecuali pada Bandara Ngurah Rai. Di Bandara Ngurah Rai penumpang berangkat naik sebanyak 4,28 persen. Salah satu faktor peningkatan penumpang karena Bali masih menjadi destinasi menarik dan mudah dijangkau oleh wisatawan domestik.
"Terdapat Kenaikan Jumlah Penerbangan Ekstra periode Nataru (H-5 s.d H5) sebanyak 578 flight atau 60,02 persen dari izin ekstra flight yang diterbitkan. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-4 sebanyak 132 flight, naik 57 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017 sebanyak 84 flight," paparnya.
Setelah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 Desember 2018 atau saat dimulainya masa angkutan udara Nataru, pergerakan penumpang di 36 bandara yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diprediksi akan mengalami kenaikan saat arus balik atau setelah pergantian tahun 2019.
Mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019, Ditjen Perhubungan Udara akan mengintensifkan Rampcheck dan Monitoring bersama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara. Hal ini berkaitan dengan pengawasan keselamatan dan keamanan angkutan udara yang menjadi fokus utama pelayanan penerbangan khususnya selama masa nataru.
"Seluruh jajaran Ditjen Hubud siap untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan udara Nataru. Beberapa isu startegis seperti isu keselamatan ataupun keamanan penerbangan, bencana alam dan gangguan cuaca ekstrim, penggunaan narkoba, lonjakan penumpang maupun kapasitas angkutan udara telah diinventarisir, disiapkan langkah antisipasinya serta penanganannya," jelas dia.
Dia menyebut, rata-rata On Time Performance (OTP) sampai dengan tanggal 29 Desember 2018 sebesar 84,27 persen. Dengan OTP tertinggi di bandar udara Sultan Iskandar Muda sebesar 100,00 persen. Dan OTP terendah di bandar udara Frans Kaisiepo sebesar 57,14 persen.
"Kami berharap agar pelayanan angkutan udara Nataru 2018-2019 dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat menjalani Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan aman dan nyaman," tandas Polana.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai pada semester pertama 2024 mencatatkan 11.259.019 penumpang dan 68.202 pergerakan pesawat.
Baca SelengkapnyaAmalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSecara kumulatif, kunjungan turis asing ke Indonesia pada periode Januari - Oktober 2023 mencapai 9,42 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang akan meningkat di Bulan Desember 2024 dengan adanya Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai (Bali) dan Soekarno-Hatta (Banten).
Baca SelengkapnyaDinas Perhubungan (Dishub) Jakarta memprediksi ada 18,4 juta orang bakal meninggalkan Jabodetabek di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut, seiring dengan prediksi korporasi di periode libur sekolah dan libur lebaran haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaPuncak arus Natal tanggal 22 Desember 2023, dan puncak arus Tahun Baru tanggal 29 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah ini turun sebesar 4,53 persen dibandingkan Agustus 2024 month-to-month (m-to-m).
Baca Selengkapnya