Hingga Akhir 2020, Realisasi PEN Baru 83,4 Persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp579,78 triliun hingga posisi per 31 Desember 2020. Angka itu setara dengan 83,4 persen dari total pagu sebesar Rp695,2 triliun.
"Di dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pemerintah membagi menjadi 6 bagian kebijakan," kata Sri Mulyani dalam acara Refleksi Awal Tahun 2021, Senin (4/1).
Berdasarkan bahan paparannya, untuk sektor kesehatan realisasinya sudah mencapai Rp63,51 triliun dari pagu sebesar Rp99,5 triliun. Adapun alokasi tersebut untuk insentif tenaga kesehatan biaya klaim perawatan pengadaan APD serta operasi dan sosialisasi penegakan PSBB dan protokol kesehatan.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"Karena memang covid adalah tantangan di bidang kesehatan meskipun implikasinya begitu sangat luas maka dialokasikan lah anggaran Rp99,5 triliun," ujarnya.
Sementara untuk perlindungan sosial realisasinya sudah mencapai Rp220,39 triliun, dari total pagu sebesar Rp230,21 triliun. Alokasi tersebut ditujukan untuk pemberian dukungan daya beli untuk menekan laju peningkatan kemiskinan serta menyambung konsumsi masyarakat.
Dalam studi kementerian keuangan perlindungan sosial berhasil menekan laju kemiskinan ke 8,99 persen dari seharusnya bertambah 10,96 persen karena pandemi Covid-19.
Kemudian untuk sektor kementerian lembaga dan pemda realisasi sudah mencapai Rp66,59 triliun dari total pagu sebesar Rp67,86 triliun. Alokasi ini ditujukan untuk mendukung Pemda serta KL dalam proses pemulihan ekonomi. Utamanya adalah pemberian hibah kepada Pemda untuk pemulihan sektor pariwisata.
Untuk dukungan UMKM pemerintah mencatat realisasinya sudah mencapai Rp112,44 triliun, dari total pagu sebesar Rp116,31 triliun. Dukungan UMKM ini bertujuan untuk menopang permodalan dan keslow UMKM pada masa pandemi, baik berupa bantuan permodalan baik melalui perbankan maupun secara langsung.
Selanjutnya untuk insentif usaha realisasinya sudah mencapai Rp56,2 triliun, dari pagu sebesar Rp120,61 triliun. Insentif ini ditujukan untuk menjaga keberlangsungan dunia usaha serta daya beli masyarakat berupa PPh 21 DTP.
Dan terakhir untuk pembiayaan korporasi realisasinya sudah mencapai Rp60,73 triliun, atau sudah mencapai target dari pagu yang ditetapkan. Dukungan korporasi ini ditujukan melalui BUMN serta penjaminan modal kerja.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca Selengkapnya