Hingga hari ini, BI catat 170 juta kartu debit tersebar di Indonesia

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), sehingga semua transaksi domestik yang menggunakan kartu debit di dalam negeri otomatis akan diproses di dalam negeri. Hingga saat ini setidaknya ada sekitar 170 juta kartu debit/ATM di Indonesia dengan rata-rata Rp 500.000 per transaksi.

"Kalau kita bicara kartu debit dengan adanya GPN ini semua yang ditransaksikan di dalam negeri semua dirouting dan diproses di dalam negeri. Ada 170 juta kartu debit," kata Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI, Pungky P Wibowo di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Rabu (25/4).

Dengan besarnya transaksi kartu debit tersebut, maka potensi efisiensi dari GPN sangat besar. "April baru tanggal segini hampir mencapai Rp 1 triliun, jadi potensinya besar sekali," ujarnya.

Direktur Utama Artajasa, Bayu Hantanasena mengatakan GPN juga bisa mendorong gerakan non tunai di mana efisiensi bisa terjadi dalam proses pencetakan uang di BI. "Di BI penghematan kalau tadi pakai uang cash kan uang cash ada biaya nyetaknya, biaya distribusi, udah lecek balik lagi ke BI."

Tidak hanya itu, GPN juga diklaim meningkatkan keamanan nasional, salah satunya dalam proses distribusi uang ke daerah. "Kelemahan distribusi di tengah jalan dibegal. Dengan adanya ini, jauh lebih aman dan efisien dan efektif. Kalau kita semuanya betul-betul jalan, ini potensi penghematan nasional."