Hingga Januari 2017, PT PP raih kontrak baru senilai Rp 4,3 triliun
Merdeka.com - PT PP (Persero) Tbk mendapatkan kontrak baru senilai Rp 4,3 triliun hingga Januari 2017. Perolehan kontrak baru tersebut naik hampir 4 kali lipat atau sebesar sekitar 306 persen per tahun (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,1 triliun.
Beberapa proyek yang berhasil diraih oleh perseroan antara lain, paket rekonstruksi struktur Jalan Karangnongko- Wangon senilai sekitar Rp 1,19 triliun, Jalan Tol Cisumdawu senilai sekitar Rp 1,5 triliun dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2 140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp 1,7 triliun. Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan.
Selama 2016, perseroan berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 32,6 triliun. Dengan demikian, total order book sampai dengan akhir tahun 2016 mencapai Rp 71,5 triliun, termasuk carry over 2015 sebesar Rp 39 triliun.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
"Pencapaian kontrak baru perseroan tahun 2016 berhasil melampaui target kontrak baru yang ditetapkan perseroan, yaitu sebesar Rp 31 triliun. Di tahun 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 25 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp 40 triliun," ujar Direktur Utama PT PP Tumiyana di Jakarta, Senin (30/1).
Selain pencapaian kontrak baru Januari 2017, perseroan mengumumkan kinerja unaudited untuk tahun 2016. PT PP berhasil mencatatkan laba bersih unaudited di tahun 2016 sebesar sekitar Rp 1,15 triliun atau meningkat sekitar 36 persen dibandingkan laba bersih di tahun 2015 sebesar sekitar Rp 845,6 miliar.
Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih Perseroan selalu tumbuh di atas 30 persen setiap tahunnya.
Perseroan menargetkan pendapatan (revenue) tahun 2017 sebesar sekitar Rp 25 triliun atau tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan pendapatan unaudited tahun 2016 sekitar Rp17,6 triliun. Dengan target tersebut, Perseroan sangat optimis laba bersih tahun 2017 dapat tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih unaudited 2016.
Guna meningkatkan kinerja yang lebih solid di 2017, perseroan akan melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain peningkatan modal di beberapa entitas anak melalui right issue dan IPO. Aksi korporasi pertama akan dilaksanakan oleh PT PP Properti Tbk (PPRO), entitas anak yang bergerak di bidang properti dan developer, di mana PPRO akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1 banding 4.
Usai melaksanakan stock split, PPRO akan melaksanakan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sekitar 7,7 miliar lembar saham. Untuk melancarkan aksi korporasinya, PPRO telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 27 Januari lalu guna mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham.
Setelah sukses melaksanakan Initial Public Offering (IPO) PPRO pada tahun 2015 lalu, Perseroan berencana untuk melaksanakan IPO untuk 3 (tiga) entitas anak pada tahun 2017, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Pracetak dan PT PP Energi. Entitas anak Perseroan yang pertama kali ditargetkan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di tahun 2017 adalah PT PP Peralatan (PP Alat).
Saat ini, PP Alat tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan aksi korporasinya tersebut, salah satunya adalah melakukan akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham. PP Alat bertransformasi dari perusahaan penyedia penyewaan alat menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPTPP (Persero) telah menggenggam 8 proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp4,15 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPada Semester I-2024 pendapatan PIS meningkat dari USD1,62 miliar pada Semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada Semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan plat merah itu juga telah membayar pokok utang berbunga sebesar Rp11,3 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca Selengkapnya