Hingga Lebaran, PT Berdikari potong 10.000 sapi impor Australia

Merdeka.com - Selain Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Cibitung, Jawa Barat, PT Berdikari akan membenahi seluruh kandang dan pemotongan hewan yang dimilikinya. Pembenahan tersebut membutuhkan dana total sebesar Rp 6,5 miliar dengan target sebelum Lebaran tahun ini siap digunakan.

Anggaran Rp 6,5 miliar itu 60 persen berasal dari pinjaman dan sisanya modal perseroan. Adapun letak RPH dan kandang milik Berdikari yakni di Bima, Sumatera Barat, Pare-pare, Goa, Depok, Purwakarta, Bintaro, Bandung, dan Tangerang.

"Belum lama keluar dari ICU, masih belajar lari, jadi bertahap. Yang banyak itu untuk menstandarkan rumah potong, kandang, kandang-kandang yang kerja sama, kandang baru milik sendiri untuk 5.000 sapi," jelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di RPH PT Berdikari, Cibitung, Jawa Barat, Rabu (12/2).

Selain melakukan rehabilitasi kandang dan RPH milik sendiri, Berdikari juga ingin membangun kandang milik pihak lain. Kandang kerja sama tersebut seperti milik IPB yang mampu menampung 1.200 ekor sapi, STPDN dan beberapa daerah di Jakarta.

"Direhabilitasi agar memenuhi syarat. Karena kita tidak bisa impor sapi kalau kandang kita tidak memenuhi. Yang baru maupun yang kerja sama akan diperbaharui," jelasnya.

Dengan perbaikan RPH tersebut, beberapa bulan ke depan diharapkan sudah dapat dilakukan panen sebelum Lebaran agar dapat menekan impor sapi yang lebih besar.

Menurut Dahlan, untuk saat ini, Berdikari mampu membantu pemerintah dalam penyediaan sapi melalui impor terlebih dahulu. Hingga Lebaran, diperkirakan sebanyak 10.000 ekor sapi bisa dipenuhi dari target pemerintah sebesar 50.000 ekor.

"Ini peran Berdikari yang membantu menstabilkan harga daging agar tidak terulang seperti yang tahun lalu, karena diperlukan 50 ribu ekor, sebaiknya jauh-jauh hari pemerintah mengkordinasikan ini, sehingga betul betul ada 50 ribu sapi. 10 ribu itu Berdikari, sisanya dari perusahaan swasta lainnya," katanya.

Sapi siap potong berjumlah 10.000 untuk persediaan Lebaran tersebut, lanjutnya, diimpor dari Australia dengan harga sekitar Rp 12 juta per ekor sapi. Di mana, satu ekor sapi memiliki berat 250 Kg sehingga ditotal pengadaan daging sapi menjadi 2,5 juta ton.