Hingga minggu ke-2 Januari, BI catat tingkat inflasi didorong oleh beras
Merdeka.com - Asisten Gubernur Kepala Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Dodi Budi Waluyo, mengatakan inflasi di minggu kedua Januari 2018 sekitar 3,2 persen. Angka tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga dari sisi komoditi terutama kebutuhan pokok.
"SPH (Survei Pemantauan Harga) minggu kedua mungkin year on year sekitar 3,20 an. Nanti month to monthnya diumumkan. (Kenaikan) Masih dipengaruhi dari sisi komoditi, dari sisi holtikultura dan beras," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/1).
Namun demikian, Dodi mengatakan, kondisi tersebut tidak akan berlangsung secara permanen. Sebab, pemerintah akan terus melakukan intervensi agar inflasi tetap berada pada kisaran yang ditetapkan.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan inflasi diukur? Inflasi diukur dalam periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau tahunan.
"Resiko inflasi itu salah satunya kita menjaga inflasi pangan sama seperti tahun 2017, pasokan harus terjaga, distribusi harus aman. Itu yang menjamin inflasi pangan yang baik," jelasnya.
Dodi menambahkan, musim panen yang akan segera tiba juga akan mempengaruhi inflasi ke depan termasuk langkah pemerintah melakukan impor beras. "Kalau kita lihat produksinya, musim panen mungkin juga akan sama dengan tahun 2017. Kemungkinan kebijakan impor juga akan membantu pasokan," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaBeras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaHarga beras naik akibat adanya fenomena el nino di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaTak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca Selengkapnya