Hingga Minggu Ketiga Juli, BI Catat Inflasi 0,2 Persen Dipicu Kenaikan Harga Cabai
Merdeka.com - Bank Indonesia mencatat inflasi sampai dengan minggu ketiga Juli 2019 sebesar 0,2 persen secara month to month (mtm) dan 3,2 persen year on year (yoy). Angka tersebut berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan Bank Indonesia.
"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu ketiga Juli, kita perkirakan inflasi sebesar 0,2 persen month to month kalau year on year sebesar 3,2 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantornya, Jakarta, Jumat (19/7).
Ada beberapa komoditas menyebabkan inflasi pada bulan ini. Salah satunya adalah kenaikan harga cabai, baik cabai merah dan cabai rawit pada beberapa waktu terakhir. "Inflasi tercatat di beberapa komoditas cabai merah relatif besar, sumbangannya 0,15 persen, cabai rawit 0,1 persen, emas perhiasan 0,04 persen," jelasnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Sementara itu, terdapat juga beberapa komoditas yang menyumbang deflasi karena mengalami penurunan harga. Misalnya untuk tarif angkutan antar kota, bawang merah, dan daging ayam ras yang tercatat deflasi.
"Beberapa komoditas juga turun, seperti tarif angkutan antar kota, masih turun 0,08 persen, bawang merah turun 0,05 persen, dan daging ayam ras 0,03 persen," jelas Perry.
Inflasi pada bulan ini diyakini masih rendah jika dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Sebab dua bulan sebelumnya, merupakan musim Ramadan dan Idulfitri yang mendorong inflasi pada Mei dan Juni tahun ini.
"Tapi mulai Juli sudah turun kembali rendah, normal. Insyaallah akhir tahun inflasi di bawah 3,5 persen, di bawah titik tengah sasaran," tandas Perry.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaInflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca Selengkapnya