September 2016, PT PP raih kontrak baru hingga Rp 21 T
Merdeka.com - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah meraih kontrak baru sebesar Rp 21 triliun per minggu ketiga September 2016. Dengan begitu, total order book perseroan menjadi Rp 60 triliun, termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp39 triliun.
Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan kontrak baru tersebut baru mencapai 75,81 persen dari target kontrak baru hingga akhir September 2016 sebesar Rp 23,51 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun 2016, perseroan tetap optimistis dapat kembali lampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh manajemen sebesar Rp31 triliun. Sampai dengan pekan ketiga September 2016, kontrak baru Perseroan telah mencapai 68 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini," kata Tumiyana dalam keterangan persnya, Senin (3/10).
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
Dia menjelaskan, kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp 17,90 triliun dan anak usaha sebesar Rp 3,13 triliun.
Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak usaha perseroan sampai dengan akhir Agustus 2016, antara lain PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 1,21 triliun, PT PP Pracetak sebesar Rp 1,57 triliun dan PT PP Peralatan sebesar Rp 350 miliar.
Sementara itu, beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan hingga pekan ketiga September, antara lain 2 (dua) ruas jalan tol masing-masing sebesar Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW sebesar Rp 1,42 triliun, dan MNP Paket B&C Reklamasi sebesar Rp 891 miliar.
Selain itu, ada Mobile Power Plant 500 MW sebesar Rp 739 miliar yang berada di 8 (delapan) lokasi, pembangunan Gedung BNI Tower sebesar Rp 714 miliar, Tunjungan Boulevard sebesar Rp 655 miliar, dan Bendungan Sukoharjo Lampung sebesar Rp 555 miliar.
Kemudian, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan sebesar Rp 497 miliar, Apartemen Cilacap Rp384 miliar, Hotel Avani di Bali Rp368 miliar, Setiabudi Residence di Medan sebesar Rp 281 miliar, Lotte Ville di Tangerang sebesar Rp 256 miliar, dan peningkatan Air Bersih Angkasa Pura II di Tangerang sebesar Rp 251 miliar.
Transmart di Depok sebesar Rp 247 miliar, Sahid Hotel di Timika sebesar Rp 248 miliar, Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Provisi Jakarta sebesar Rp 216 miliar, Rusunami Grand Setraland Karawang sebesar Rp 215 miliar, dan RS Otoritas Batam sebesar Rp 204 miliar.
"ASDP Bakauheni 7 Rp 201 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp 188 miliar, Transmart di Bintaro Rp 189 miliar, Gedung Terminal & Parkir Radin Inten di Lampung Rp 169 miliar, LNG Regas Gorontalo Rp 160 miliar, Transmart di Rungkut Rp 144 miliar, Transmart di Gorontalo Rp 161 miliar dan sebagainya," jelas Tumiyana.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PTPP (Persero) telah menggenggam 8 proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp4,15 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan plat merah itu juga telah membayar pokok utang berbunga sebesar Rp11,3 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaDari jumlah itu, 10 proyek telah diselesaikan pada 2023 dan 20 proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
Baca SelengkapnyaHingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun
Baca SelengkapnyaPada Semester I-2024 pendapatan PIS meningkat dari USD1,62 miliar pada Semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada Semester I-2024.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi dari Indonesia.
Baca Selengkapnya