Hingga September 2018, Penjualan Ancora Indonesia Naik 37 persen
Merdeka.com - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mengalami lonjakan dari sisi penjualan secara Year to Date (YTD) pada September 2018 mencapai USD 102,043 juta, naik 37 persen dibanding tahun lalu sebesar USD 74,538 juta.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw Samosir menyampaikan, hasil penjualan pihaknya bisa menanjak lantaran adanya peningkatan dari salah satu anak perusahaan, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).
"Penjualan kami meningkat sebesar USD 27,5 juta, atau 37 persen. Itu terutama disebabkan oleh meningkatnya data penjualan di MNK," jelas dia dalam sebuah paparan publik di Senayan National Golf Club, Jakarta, Selasa (4/12).
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
Tercatat, penjualan MNK sendiri menjulang sebesar USD 28,4 juta atau 49 persen. Kenaikan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai indikator, mulai dari peningkatan penjualan AN sebesar 29 persen, bahan peledak 12 persen, emulsi 3 persen, dan jasa lainnya sekitar 5 persen.
Rolaw melanjutkan, laba kotor perseroan juga turut mengalami lonjakan sangat besar secara YTD. Bila pada September 2017 laba kotor yang didapatkan USD 4,661 juta, tahun berikutnya menjadi USD 14,132 juta atau naik 203 persen.
Begitu juga dengan operating EBITDA, yang membesar 75 persen pada September 2018. Sebagai catatan, operating EBITDA OKAS pada September 2017 ialah sebanyak USD 4,261 juta dan meningkat jadi USD 7,473 pada September 2018.
Peningkatan ini, sambung Rolaw, juga turut dipengaruhi oleh perolehan EBITDA MNK pada periode yang sama. "Operating EBITDA meningkat USD 3,2 juta atau 75 persen, itu juga karena meningkatnya kinerja di MNK," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca Selengkapnya