Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hipmi berharap menteri baru berhenti menyalahkan ekonomi dunia

Hipmi berharap menteri baru berhenti menyalahkan ekonomi dunia Jokowi lantik menteri Kabinet Kerja. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menyambut baik formasi baru menteri ekonomi kabinet Jokowi-JK. Menteri-menteri baru ini diharapkan mampu menghidupkan kelesuan perekonomian dengan memperkuat pasar domestik.

Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia meminta para menteri berhenti menyalahkan perekonomian dunia sebagai penyebab lesunya ekonomi Indonesia.

"Masukan dari Hipmi, kabinet fokus perbaiki dan perkuat pasar domestik. Perbaiki saja masalah internal perekonomian kita. Kita tidak bisa terus mempersalahkan pihak luar. Kita tidak bisa apa-apa dengan masalah eksternal yang ada di Amerika sana," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/8).

Orang lain juga bertanya?

Hari ini, Presiden Joko Widodo melantik tiga Menteri Koordinator baru yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Luhut Panjaitan. Tak hanya itu, Jokowi juga melantik Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Seskab Pramono Anung.

Terkait sosok Darmin Nasution, Bahlil menilai pilihan Presiden sudah tepat. Pasalnya, Darmin dinilai mampu melakukan berbagai terobosan saat menjabat beberapa jabatan penting di pemerintahan maupun sebagai Gubernur Bank Indonesia.

"Saat dirjen pajak dia bikin NPWP yang mendorong peningkatan perolehan pajak. Waktu Gubernur BI, Darmin bikin beberapa regulasi yang berpihak kepada dunia usaha. Kami yakin akan ada terobosan lagi dari beliau," papar Bahlil.

Namun, tantangan Menteri Darmin menurut Bahlil sangat berat saat ini. Sebagaimana diketahui ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2015 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 4,71 persen. Angka ini melambat bila dibanding tahun lalu pada periode yang sama di mana meraih 5,14 persen. Pemerintah kemudian beberapa kali berdalih bahwa perlambatan ekonomi dikarenakan dampak dari kondisi global.

Bahlil mengatakan, perekonomian global memang sedang mengalami kelesuan dan berimbas pada penurunan permintaan akan komoditas di dalam negeri. Sayangnya, kelesuan itu diikuti pula oleh rendahnya serapan pasar domestik yang berujung pada penurunan penjualan di semua sektor hingga membuat perekonomian tumbuh rendah di bawah 5 persen dalam dua kuartal pertama tahun ini.

Bahlil mengatakan, berkaca pada beberapa kali krisis global yang dialami, perekonomian selalu terselamatkan oleh kuatnya permintaan pasar domestik. Sehingga pertumbuhan ekonomi selalu dapat dipertahankan di atas 5 persen. Sayangnya, tradisi ini tidak mampu dipertahankan oleh pemerintah. "Konsumsi yang jadi andalan kita melemah dan daya beli melemah," pungkas Bahlil.

Bahlil mengatakan, tantangan menteri-menteri ekonomi baru ini yakni pelemahan konsumsi dan rendahnya serapan anggaran pemerintah. Dampak berganda (trickledown effect) dari APBN tidak terjadi di perekonomian nasional.

Tak hanya masalah perekonomian, menurut pantauan Hipmi, pelemahan daya serap anggaran ini tak lepas dari tingginya rasa takut dari Kementerian dan Pemerintah Daerah dalam memanfaatkan APBN dan APBD untuk mengeksekusi berbagai proyek. "Sebab sewaktu-waktu mereka dapat di meja hijaukan. Aspek hukumnya juga harus diperbaiki. Semoga dengan masuknya Pak Luhut ada terobosan di bidang hukum, sehingga kriminalisasi pejabat tidak berlangsung massif seperti sekarang," pungkas Bahlil.

Pada sisi lain, kata Bahlil tantangan menteri baru ini yakni melemahnya pasar domestik tak lepas dari pengetatan kebijakan dan anggaran yang dilakukan sendiri oleh pemerintah hampir di semua kementerian dalam berbagai regulasi. Padahal, untuk menggenjot perekonomian secara teoritis harus dilakukan relaksasi baik dari sisi regulasi maupun aspek hukum. Faktanya, hampir semua kementerian malah melakukan pengetatan baik realisasi anggaran maupun regulasi.

"Dari sisi anggaran sangat sedikit yang masuk ke sistem perekonomian, sementara dari sisi regulasi terlalu banyak pengetatan sehingga minat sektor swasta untuk berinvestasi sangat rendah. Teorinya, kalau ekonomi mau tumbuh harus banyak kelonggaran dan bahkan berbagai insentif. Ini yang dilakukan Meksiko dan Polandia sehingga ekonomi domestiknya bagus walau ada krisis di kawasan," pungkas Bahlil.

Sebab itu, Hipmi berharap agar menteri perekonomian baru nantinya mendorong relaksasi dan pelonggaran regulasi dan berbagai ketentuan baik itu kebijakan pajak, keuangan, prosedur, dan lain sebagainya. Tujuannya agar iklim yang ada dapat mendorong konsumsi dan menggairahkan dunia usaha.

"Kita belum bicara deregulasi, ini cukup ada pelonggaran saja dan hindari kriminalisasi pengambil kebijakan di pusat maupun daerah," papar Bahlil. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini

Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.

Baca Selengkapnya
Airlangga: 30 Negara Jadi Pasien IMF, 11 di Antaranya Sudah Membaik Ekonominya
Airlangga: 30 Negara Jadi Pasien IMF, 11 di Antaranya Sudah Membaik Ekonominya

30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.

Baca Selengkapnya
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI

Sri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.

Baca Selengkapnya
DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Tak Ganggu Ekonomi
DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Tak Ganggu Ekonomi

Stabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global

Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN

meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali

Sebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Darmabakti Kawal Perekonomian Indonesia, Alasan Airlangga Menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Utama
Darmabakti Kawal Perekonomian Indonesia, Alasan Airlangga Menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Utama

Perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya
DPR Yakin Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah
DPR Yakin Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah

Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih di atas 5 persen

Baca Selengkapnya
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.

Baca Selengkapnya