Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hitungan defisit bikin pemerintah ketar ketir kelola anggaran

Hitungan defisit bikin pemerintah ketar ketir kelola anggaran Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah mencatat realisasi pendapatan negara baru mencapai 57 persen atau sebesar Rp 1.004,1 triliun hingga 7 Oktober 2015. Sedangkan serapan belanja negara baru mencapai 64 persen atau Rp 1.269,8 triliun.

Di samping itu, penerimaan pajak masih belum optimal, baru sekitar 59,84 persen atau sebesar Rp 774,4 triliun. Dengan demikian, tercatat defisit sebesar 2,3 persen.

Meski diproyeksi bakal melebar, pemerintah tetap memastikan angka defisit anggaran tahun ini tetap jauh dibawah tiga persen. Dengan begitu, kondisi keuangan pemerintah masih aman.

Orang lain juga bertanya?

"Kita selama ini bisa mengendalikan defisit di batas wajar, tidak pernah melebihi tiga persen," ujar Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di Hotel Harris, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/11).

Askolani mengakui, pemerintah selalu 'ketar-ketir' dalam mengelola anggaran, apalagi penyerapan anggaran belum maksimal dan penerimaan masih jauh dari target. Kendati demikian, pemerintah memiliki mekanisme pengendalian defisit agar bisa ditelan.

"Mengenai cashflow, kita punya pengalaman yang panjang mengenai ini, kadang-kadang kita jantungan juga menjelang akhir tahun. Tapi kita punya mekanisme untuk mengendalikan defiist," imbuh Askolani.

Kekhawatiran ini memang selalu terjadi dengan banyaknya pihak melakukan spekulasi tanpa tahu kondisi yang sebenarnya. Menurut dia, Menteri-menteri Keuangan terdahulu sudah paham mekanisme anggaran dan pola kerjanya setiap tahun dan membawa kondisi lebih tenang dalam mengatur anggaran.

"Jadi tidak ada ceritanya cashflow mengkhawatirkan. Yang tahu kayak Chatib Basri, Agus Marto, beliau tenang, beliau sudah tahu, yang tidak tahu mencoba menganalisa dengan spekulasi, jadi bukan hanya menyusun rencananya tapi mengendalikan defisit di akhir tahun," jelas dia.

Dia coba membandingkan

Askolani mencoba membandingkan angka defisit anggaran dan pembiayaan pada APBN di tahun-tahun sebelumnya. Di thun 2010, defisit anggaran di angka 0,73 persen, 2011 sebesar 1,14 persen, 2012 sebesar 1,86 persen, 2013 sebesar 2,33 persen, 2014 sebesar 2,25 persen, APBNP 2015 sebesar 1,90 persen, RAPBN 2016 sebesar 2,16 persen.

"Itu di tahun-tahun sebelumnya, kita juga di ujung-ujung sempat 'jantungan', tapi kita tidak pernah defisit melebihi di atas tiga persen seperti negara lain, utang kita hanya 25 persen dari PDB, maka fundamental kita lebih dari Amerika, Jepang, Eropa," terang dia.

Askolani menambahkan, memang besaran defisit pada APBN 2016 meningkat dibandingkan defisit APBN Perubahan 2015. Hal ini berkaitan dengan upaya menjalankan fungsi stabilisasi untuk mengatasi kondisi perekonomian yang menurun.

Kebijakan fiskal APBN 2016 yang bersifat ekspansif tersebut, kata dia, diarahkan untuk memberikan stimulus pada kegiatan produktif, peningkatan kapasitas perekonomian dan pengaturan daya saing serta menjaga keseimbangan makroekonomi.

"Kita enggak ada cerita pesimis, berapa pun tekanan, defisit selalu di bawah tiga persen. Menjaga defisit dalam batas yang aman," tutupnya. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertama di 2023, APBN Defisit Rp700 Miliar
Pertama di 2023, APBN Defisit Rp700 Miliar

APBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024

Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
Bank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya

Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
Defisit Anggaran Tetap di Bawah 3%, Stafsus Presiden: Keberlanjutan Nyata dari Jokowi ke Prabowo
Defisit Anggaran Tetap di Bawah 3%, Stafsus Presiden: Keberlanjutan Nyata dari Jokowi ke Prabowo

"Memperlihatkan, keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo benar-benar nyata,” kata Grace

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN Semester I-2023 Surplus Rp152 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN Semester I-2023 Surplus Rp152 Triliun

Realisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen

“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya