Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

HKTI Nilai Pertanian Topang Ekonomi Selama Pandemi Tapi Kondisi Petani Memprihatinkan

HKTI Nilai Pertanian Topang Ekonomi Selama Pandemi Tapi Kondisi Petani Memprihatinkan Petani. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) sekaligus Anggota DPR RI Fadli Zon, di Hari Tani Nasional, meminta pemerintah dan semua pemangku kepentingan terkait untuk lebih memperhatikan nasib para petani dan pertanian Indonesia. Apalagi sektor pertanian terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Di momen Hari Tani ini saya mengajak Pemerintah dan semua pemangku kepentingan pertanian untuk semakin memperhatikan nasib para petani dan pertanian Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/9).

Fadli mengatakan, di tengah pandemi ini, sektor pertanian justru tampil sebagai penopang ekonomi nasional saat sektor-sektor lain mengalami kontraksi. Tercatat sektor pertanian mampu tumbuh sebesar 16,4 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Ini terjadi karena produk-produk pertanian memang selalu dibutuhkan," jelasnya.

Selain itu, BPS mencatat, sepanjang April-Juni 2020, secara tahunan kinerja sektor pertanian tumbuh 2,19 persen. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga masih cukup besar, yaitu 15,46 persen.

Dengan demikian, pertanian menjadi sektor terbesar kedua yang mampu tumbuh positif di tengah kondisi sulit akibat penyebaran virus mematikan asal Wuhan ini.

Sayangnya, meski secara sektoral mencatatkan pencapaian statistik yang positif, kondisi petani di lapangan justru dianggap kian memprihatinkan. Hal ini terlihat dari turunnya Nilai Tukar Petani (NTP) dari awal tahun hingga sempat terperosok ke angka 99,47 di bulan Mei 2020.

"Di lapangan, saya membaca, misalnya, para petani kubis di Magetan, Jawa Timur, mengeluhkan kerugian, akibat jatuhnya harga menjelang panen. Harga kubis di tingkat petani saat ini hanya berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga kubis masih ada di kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram," paparnya.

"Dengan harga segitu, petani jelas merugi. Jatuhnya harga kubis di tingkat petani ini tentu ada hubungannya dengan Covid-19. Pandemi ini telah berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, selain tersendatnya distribusi akibat terjadinya pembatasan sosial," tambah Fadli.

Indonesia Dihadapkan Kelangkaan Pangan

Kemudian, selama pandemi ini, Indonesia juga dihadapkan pada persoalan akan kelangkaan pangan. Sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi, saat ini ada 7 provinsi yang mengalami defisit beras, 11 provinsi defisit jagung, 23 provinsi defisit cabai besar, dan 19 provinsi defisit cabai rawit.

"Tak heran, pada 2019, indeks ketahanan pangan Indonesia berada di urutan ke-5 di ASEAN. Di bawah Singapura di peringkat pertama, Malaysia di peringkat kedua, Thailand di peringkat ketiga, dan Vietnam di peringkat keempat," tegasnya.

Oleh karena itu, Fadli mendorong pemerintah lebih memprioritaskan nasib petani dalam negeri. Antara lain dengan menggelontorkan berbagai stimulus maupun memperluas cakupan aneka bantuan sosial untuk peningkatan produktivitas sektor pertanian.

"Di situlah pentingnya 'political will' Pemerintah untuk melindungi petani. Kementerian Sosial harus segera memastikan para petani dan nelayan miskin menerima bantuan sosial selama pandemi ini."

"Selain itu, petani juga berhak mendapatkan program keluarga harapan, BLT desa, paket sembako, atau program gratis subsidi listrik. Apalagi, Pemerintah punya anggaran cukup besar untuk program ini, yaitu Rp110 triliun. Alokasi terbesar itu mestinya diprioritaskan untuk petani," tukasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera

"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."

Baca Selengkapnya
HUT RI ke-78, Mentan: Hadirkan Idealisme untuk Menjaga Pangan Nasional
HUT RI ke-78, Mentan: Hadirkan Idealisme untuk Menjaga Pangan Nasional

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO, Dipersembahkan untuk Petani Indonesia
Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO, Dipersembahkan untuk Petani Indonesia

Dia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian

Baca Selengkapnya
Wapres RI: Pertanian Tumbuh dan Tangguh
Wapres RI: Pertanian Tumbuh dan Tangguh

Wakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.

Baca Selengkapnya
Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif, HKTI Apresiasi Kinerja Mentan
Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif, HKTI Apresiasi Kinerja Mentan

Pengamat Pangan yang juga Ketua DPD Harian HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengapresiasi kinerja Mentan.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian

Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV DPR Minta Anggaran Pertanian Ditingkatkan
Anggota Komisi IV DPR Minta Anggaran Pertanian Ditingkatkan

Menurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.

Baca Selengkapnya
Gus Baha Tegas Sebut Petani Lebih Hebat dari Menteri Pertanian: Kontribusinya Nyata!
Gus Baha Tegas Sebut Petani Lebih Hebat dari Menteri Pertanian: Kontribusinya Nyata!

Ketahanan pangan sebenarnya tidak bergantung pada seberapa pintar atau hebatnya seorang Menteri Pertanian, melainkan pada kesediaan petani terus menanam padi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya
Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo
Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo

Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.

Baca Selengkapnya
Halal Bihalal Kementan, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang
Halal Bihalal Kementan, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Menurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Kesejahteraan Petani Jatim Meningkat selama Lima Tahun Terakhir, Sektor Holtikultura Paling Cuan
4 Fakta Kesejahteraan Petani Jatim Meningkat selama Lima Tahun Terakhir, Sektor Holtikultura Paling Cuan

Daya beli petani di Jawa Timur lebih tinggi dibanding petani di daerah lain di Pulau Jawa

Baca Selengkapnya