HKTI Nilai Pertanian Topang Ekonomi Selama Pandemi Tapi Kondisi Petani Memprihatinkan
Merdeka.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) sekaligus Anggota DPR RI Fadli Zon, di Hari Tani Nasional, meminta pemerintah dan semua pemangku kepentingan terkait untuk lebih memperhatikan nasib para petani dan pertanian Indonesia. Apalagi sektor pertanian terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Di momen Hari Tani ini saya mengajak Pemerintah dan semua pemangku kepentingan pertanian untuk semakin memperhatikan nasib para petani dan pertanian Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/9).
Fadli mengatakan, di tengah pandemi ini, sektor pertanian justru tampil sebagai penopang ekonomi nasional saat sektor-sektor lain mengalami kontraksi. Tercatat sektor pertanian mampu tumbuh sebesar 16,4 persen.
-
Mengapa presiden mengajak pemimpin dunia fokus ke petani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Siapa yang menjadi Plt. Menteri Pertanian? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 92/P Tahun 2023 tanggal 6 Oktober 2023.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
"Ini terjadi karena produk-produk pertanian memang selalu dibutuhkan," jelasnya.
Selain itu, BPS mencatat, sepanjang April-Juni 2020, secara tahunan kinerja sektor pertanian tumbuh 2,19 persen. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga masih cukup besar, yaitu 15,46 persen.
Dengan demikian, pertanian menjadi sektor terbesar kedua yang mampu tumbuh positif di tengah kondisi sulit akibat penyebaran virus mematikan asal Wuhan ini.
Sayangnya, meski secara sektoral mencatatkan pencapaian statistik yang positif, kondisi petani di lapangan justru dianggap kian memprihatinkan. Hal ini terlihat dari turunnya Nilai Tukar Petani (NTP) dari awal tahun hingga sempat terperosok ke angka 99,47 di bulan Mei 2020.
"Di lapangan, saya membaca, misalnya, para petani kubis di Magetan, Jawa Timur, mengeluhkan kerugian, akibat jatuhnya harga menjelang panen. Harga kubis di tingkat petani saat ini hanya berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga kubis masih ada di kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram," paparnya.
"Dengan harga segitu, petani jelas merugi. Jatuhnya harga kubis di tingkat petani ini tentu ada hubungannya dengan Covid-19. Pandemi ini telah berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, selain tersendatnya distribusi akibat terjadinya pembatasan sosial," tambah Fadli.
Indonesia Dihadapkan Kelangkaan Pangan
Kemudian, selama pandemi ini, Indonesia juga dihadapkan pada persoalan akan kelangkaan pangan. Sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi, saat ini ada 7 provinsi yang mengalami defisit beras, 11 provinsi defisit jagung, 23 provinsi defisit cabai besar, dan 19 provinsi defisit cabai rawit.
"Tak heran, pada 2019, indeks ketahanan pangan Indonesia berada di urutan ke-5 di ASEAN. Di bawah Singapura di peringkat pertama, Malaysia di peringkat kedua, Thailand di peringkat ketiga, dan Vietnam di peringkat keempat," tegasnya.
Oleh karena itu, Fadli mendorong pemerintah lebih memprioritaskan nasib petani dalam negeri. Antara lain dengan menggelontorkan berbagai stimulus maupun memperluas cakupan aneka bantuan sosial untuk peningkatan produktivitas sektor pertanian.
"Di situlah pentingnya 'political will' Pemerintah untuk melindungi petani. Kementerian Sosial harus segera memastikan para petani dan nelayan miskin menerima bantuan sosial selama pandemi ini."
"Selain itu, petani juga berhak mendapatkan program keluarga harapan, BLT desa, paket sembako, atau program gratis subsidi listrik. Apalagi, Pemerintah punya anggaran cukup besar untuk program ini, yaitu Rp110 triliun. Alokasi terbesar itu mestinya diprioritaskan untuk petani," tukasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaPengamat Pangan yang juga Ketua DPD Harian HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengapresiasi kinerja Mentan.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaKetahanan pangan sebenarnya tidak bergantung pada seberapa pintar atau hebatnya seorang Menteri Pertanian, melainkan pada kesediaan petani terus menanam padi.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPlt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDaya beli petani di Jawa Timur lebih tinggi dibanding petani di daerah lain di Pulau Jawa
Baca Selengkapnya