Holding BUMN Baterai Kendaraan Listrik Butuh Investasi Hingga USD 17 Miliar
Merdeka.com - Ketua Tim Kerja Percepatan Pengembangan EV Battery BUMN dan Komisaris Utama PT MIND ID, Agus Tjahajana membeberkan proyeksi investasi yang dibutuhkan BUMN dalam mengembangkan ekosistem produksi baterai listrik dalam negeri.
Hingga 2026-2027, investasi yang diperlukan bisa mencapai USD 13 miliar untuk kapasitas produksi hingga 30 Giga Watt per hour (GWh). Adapun, kapasitas tertinggi produksi baterai listrik ini bisa mencapai 140 GWh.
"Tahap pertama kita menghendaki di 30 GWh, sekitar tahun 2026-2027. Untuk 30 GWh, kira-kira USD 13 miliar," ujar Agus dalam siaran langsung di televisi swasta, Kamis (4/3).
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Kapan kebutuhan nikel untuk baterai kendaraan listrik akan mencapai puncaknya? Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat, dan pada tahun 2030 kebutuhan nikel untuk industri baterai sebesar 1.260 kt atau sekitar 26% konsumsi nikel global,' Toto melanjutkan
-
Kenapa harga baterai mobil listrik mahal? Salah satu alasan utama mobil listrik mahal adalah harga baterainya yang tinggi.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Jarak tempuh mobil listrik berapa? Tentang jarak tempuh mobil listrik, hal ini sebenarnya tergantung pada jenis mobilnya masing-masing. Tidak ada kriteria pasti yang digunakan dalam memilih kendaraan listrik. Ada mobil dengan jarak tempuh antara 160 hingga 320 km, sementara yang lain bisa mencapai 480 hingga 640 km.
Ketika tahap pertama sudah terlaksana, maka secara berangsur kapasitasnya akan naik hingga 140 GWh di tahun 2030 dengan nilai investasi mencapai USD 17 miliar.
Investasi ini tentunya akan menggandeng mitra dari luar negeri. Pihaknya masih membicarakan rinciannya dengan mitra kerja.
Adapun, holding BUMN baterai listrik yang akan mengelola ekosistem ini akan segera rampung.
"Target dari Pak Wakil Menteri paling tidak Juni ini paling tidak sudah lahir. Itu paling telat, tapi kalau lihat dari progres mungkin bisa lebih cepat karena sudah dilakukan, kemarin kita rapat dan itu sudah sepakat," ujar Agus.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik sel baterai EV di Karawang milik perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution resmi beroperasi. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga menginvestasikan USD 3 miliar di bidang manufaktur dan rekayasa, serta Penelitian dan Pengembangan (R&D).
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun
Baca SelengkapnyaHarga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSamsung SDI dan General Motors Co. resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyapemerintah Jepang akan mendanai 12 proyek yang berfokus pada baterai EV
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBaterai mobil listrik terbilang mahal dengan harga dapat menembus Rp500 juta. Yuk simak!
Baca Selengkapnya