Holding BUMN energi dinilai jadi alat cari utang dari luar negeri
Merdeka.com - Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi yang dilakukan pemerintah hanya sebagai cara untuk mencari utang. Alasannya, jumlah aset akan bertambah dan membuat rasio pinjaman juga ikut meningkat.
Dia mencontohkan salah satu holding yang berpotensi mencari utang adalah PT Pertamina (Persero) dengan mencaplok PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Sebab, digabungkannya dua perusahaan pelat merah energi tersebut akan membuat asetnya meningkat signifikan.
"Kalau PGN ke Pertamina, struktur aset pertamina kuat buat cari utang. Naif karena hanya untuk cari utang, cari kemana? Mungkin ke China lagi kayak perbankan BUMN," ujar Fahmy di kantor Core Indonesia, Jakarta, Selasa (4/10).
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
Jika benar tujuan pembentukan itu terjadi, katanya, maka beberapa permasalahan akan sulit dicapai solusinya, salah satunya adalah soal harga gas untuk industri. Sebab, saat ini harga gas untuk industri di Indonesia mencapai USD 8 - 10 per meter kubik (MMbtu) atau lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia yang hanya USD 4 per MMbtu.
"Kalau benar itu tujuannya, tidak akan atasi permasalahan. Terutama di bidang gas, harga gas USD 10-12 per MMBTU. Padahal, harga di mulut sumur USD 4 per MMbtu, di Singapura USD 4 per MMbtu juga," tuturnya.
Meski demikian, Fahmy menyebut jika masalah tersebut bisa diatasi. Dengan catatan, adanya sinergi yang baik antara PGN dengan Pertamina Gas (Pertagas). Selain itu, juga harus ada perbaikan dari sisi peraturan yang melindungi dari trader yang tidak memiliki infrastruktur.
"Integrasi pipa akan atasi masalah harga dan penyaluran gas. Mengatasinya bukan karena holding. Pertama, sinergikan pipa. Kedua, ada peraturan perlindungan trader tanpa infrastruktur. Jika dibolehkan (trader tanpa infrastruktur), itu jadi biang keladi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaKinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaPGN dan Premier Oil Jajaki Pemanfaatan Gas Bumi di Wilayah Kerja Tuna
Baca SelengkapnyaPGN juga memastikan memiliki tim kerja yang andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.
Baca Selengkapnya