Holding BUMN Pertambangan segera rampung, ini tanggapan pekerja

Merdeka.com - Ketua Tim Gugus Tugas Holding BUMN, Wianda Pusponegoro menyebut progres perkembangan holding BUMN saat ini berjalan dengan baik. Dalam perkembangannya, Wianda menilai holding BUMN Pertambangan menjadi sektor yang paling siap dibanding lainnya.
Empat BUMN di sektor Pertambangan yakni dari PT Timah (Persero), PT Bukit Asam (Persero), PT Aneka Tambang (Persero), dan PT Inalum (Persero) memberikan perkembangan yang cukup baik dalam rencana holding tersebut.
Serikat Pekerja BUMN Industri Pertambangan berjanji akan mengawal pembentukan holding BUMN industri pertambangan, menuju Holding yang besar, kuat dan lincah. Salah satu upayanya adalah melakukan acara konsolidasi beberapa waktu lalu di Bogor.
"Seluruh Serikat Pekerja yang akan tergabung dalam holding BUMN industri pertambangan menyatakan akan mengawal pembentukan holding yang besar, kuat dan lincah sehingga dapat memberikan konstribusi yang lebih besar kepada bangsa dan negara," ucap Ketua Umum Serikat Pekerja (Persatuan Pegawai Antam, PERPANTAM), Lukman Jafar.
Lukman mengingatkan, holding tersebut perlu mengutamakan kesejahteraan pegawai masing-masing perusahaan. "Fokus pembahasan mengenai kesejahteraan pegawai, standarisasi kompetensi serta struktur organisasi dan jaminan keberlangsungan Holding BUMN Industri Pertambangan," tegasnya.
Staf Khusus Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada satu kesatuan tujuan strategis dalam memposisikan holding BUMN industri pertambangan sebagai bidang strategis, yang berarti mempunyai privilege dalam menjalankan bisnisnya dan dibesarkan demi kepentingan bangsa dan negara.
"Pentingnya strategi menguasai cadangan dan sumber daya mineral dengan mengupayakan kekuatan pendanaan untuk melakukan akuisisi atas perusahaan-perusahaan tambang yang sudah melakukan produksi, serta meningkatkan hilirisasi produk melalui kerjasama investasi dengan perusahaan pengolahan tambang global," ucap Budi yang juga mantan Dirut PT Bank Mandiri.
Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Bagya Mulyanto mengatakan ada empat alasan mengapa pemerintah membentuk holding BUMN industri pertambangan, yaitu belum optimalnya pengolahan nilai tambah atas mineral, tidak meratanya sumber daya alam mineral di wilayah Indonesia.
"Juga keterbatasan kemampuan pendanaan investasi terkait hilirasi dan industri pertambangan di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak asing."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya