Holding BUMN yang Urusi Baterai Kendaraan Listrik Ditargetkan Lahir Semester 1-2021
Merdeka.com - Pemerintah akan membentuk konsorsium atau holding BUMN yang mengurus industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Konsorsium bernama Indonesia Battery Holding (IBH) ditargetkan lahir pada semester 1 tahun ini.
"Kita berharap pembentukan IBH ini dibentuk semester 1 tahun ini sudah sepakati," kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury dalam BUMN Media Talk berjudul EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, secara virtual, Jakarta, Selasa (2/2).
Pahala menjelaskan, konsorsium ini akan dimiliki bersama empat perusahaan BUMN dan akan berperan dalam industri baterai dari hulu ke hilir.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Mengapa AHM gandeng rantai bisnis lokal untuk produksi motor listrik? Melalui program elektrifikasi AHM juga menggandeng rantai bisnis lokal dalam produksi sepeda motor listrik, sehingga kandungan komponen lokal mencapai angka di atas 40%. Upaya ini sekaligus memenuhi syarat TKDN guna mendapatkan bantuan pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik bagi konsumen.
"Ini dimiliki bersama oleh 4 perusahaan karena kita harus terintegrasi," kata dia.
Keempat perusahaan tersebut akan mengambil perannya secara berantai. Antam dan tambang akan mengurusi penyediaan bijih nikel sebagai bahan baku baterai. Bahan baku ini akan diolah menjadi perkursor dan katoda yang selanjutnya akan dikerjakan Pertamina untuk diolah.
Pertamina yang mengurus manufaktur produk hilir. Nantinya perusahaan ini akan membuat sel baterai, battery pack, serta Energy Storage System (ESS).
Sedangkan PLN akan membuat baterai sel, penyediaan infrastruktur SP KLU, pengisian daya kendaraan listrik dan integrator Energy Management System (EMS).
"Nah yang namanya value chain ini panjang sekali. Semua value chain ini ada di Indonesia Battery Cooporation," kata Pahala.
Mitra dengan Perusahaan China
Kemudian, lanjut Pahala, di bawah 4 konsorsium ini akan ada perusahaan yang dibentuk dan dikerjasamakan atau bermitra dengan perusahaan dari luar negeri seperti China, Jepang, Amerika Serikat atau Eropa.
"Nanti dimitrakan dengan perusahaan dari china, Jepang, Amerika Serikat dan Eropa," kata dia.
Alasannya beberapa perusahaan asal negara tersebut memang sudah dikenal sebagai pemain kelas dunia dalam bidang ini. Sehingga kerja sama tersebut tak hanya membawa modal tetapi juga teknologi dan pasar.
"Sebagai pemain utama global yang bisa membawa uang, teknologi dan pasar," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaReynaldy Istanto, Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, ASEAN memiliki potensi besar dalam pasokan bahan baku baterai
Baca SelengkapnyaHadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadri menyebut proyek baterai ev menjadi fokus proyek yang sedang dijalankan.
Baca SelengkapnyaAdopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaDalam insentif itu, kendaraan listrik harus diproduksi langsung di Indonesia dengan persentase TKDN minimal 40 persen.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik, antara lain dengan mengembangkan baterai management system.
Baca SelengkapnyaWuling siap memproduksi baterai secara lokal di Indonesia dengan nama MAGIC Battery. Yuk simak!
Baca Selengkapnya