Holding PTPN Restrukturisasi Bisnis untuk Kejar Swasembada Gula Tahun 2024
Merdeka.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) saat ini fokus pada ketahanan gula nasional. Untuk itu, Holding PTPN melakukan restrukturisasi bisnis gula, sebagai langkah strategis menjawab tantangan ketahanan gula konsumsi nasional.
Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN masa bakti Kabinet Indonesia Maju 2020-2024.
Selain itu juga, yang menjadi tanggung jawab Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah Restrukturisasi Utang/Transformasi EBITDA, Restrukturisasi Anak Perusahaan dan Cucu Perusahaan serta melipatgandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton untuk mendukung swasembada gula konsumsi tahun 2024.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kenapa BPH Migas revisi regulasi penyaluran BBM subsidi? 'Pertama, pengaturan volume Jenis BBM Tertentu (JBT) Minyak Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) untuk transportasi darat disusun berdasarkan kajian kewajaran pembelian JBT Minyak Solar dan JBKP transportasi darat, seperti data histori transaksi pembelian JBT dan JBKP, jenis kendaraan dan tempuh' jelasnya pada saat ditemui dalam Public Hearing di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024).
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
"Kami akan melakukan perbaikan operasional, baik di pabrik maupun lapangan, dengan simplifikasi bisnis gula," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, di Jakarta, Selasa (21/9).
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara adalah penandatanganan akta notaris pendirian Sugar Co,. bertepatan dengan HUT RI ke-76, 17 Agustus lalu. Akta notaris tersebut menandai terbentuknya entitas baru bernama PT Sinergi Gula Nusantara.
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh PTPN pengelola perkebunan tebu, yaitu PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan.
Ghani menuturkan, restrukturisasi bisnis gula PTPN akan membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Langkah ini akan meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi kebutuhan devisa untuk impor gula, pendapatan negara, memperoleh Foreign Direct Investment (FDI), menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta meningkatkan kepastian harga pada konsumen," ujar Ghani.
Menurut Ghani, restrukturisasi bisnis gula juga merupakan bagian dari langkah transformasi bisnis yang sudah dilakukan Holding Perkebunan Nusantara. Transformasi tersebut terdiri dari enam prioritas, yaitu operational excellence, restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia, divestasi aset, optimalisasi aset dan kemitraan, restrukturisasi utang, serta restrukturisasi perusahaan.
"Kami berharap, PT Sinergi Gula Nusantara dapat menjadi perusahaan yang dikenal berkelas dunia serta berkontribusi dalam menjaga ketersediaan gula konsumsi sepanjang tahun, dengan harga yang wajar dan menjaga ketahanan pangan nasional menuju swasembada gula konsumsi," ucap Ghani.
Kinerja
Selain merestrukturisasi bisnis gula, Holding Perkebunan Nusantara juga mencatatkan kinerja positif, utamanya di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian perekonomian global dan nasional.
Hingga Agustus 2021, Holding Perkebunan Nusantara berhasil meraih laba bersih konsolidasi per Agustus 2021 sebesar Rp2,3 triliun atau 245 persen dari realisasi 2020 (rugi Rp1,6 triliun). Capaian ini berada 801 persen di atas RKAP 2021 (rugi Rp328 miliar).
Keberhasilan ini antara lain didorong oleh pencapaian penjualan sebesar Rp31 triliun, atau sebesar 141 persen dari realisasi 2020, dan pencapaian EBITDA sebesar Rp7,9 triliun dengan jenis komoditas kepala sawit, tebu, karet, dan teh.
Kinerja Holding Perkebunan Nusantara yang terus membaik ini mendapatkan apresiasi positif dari Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSPBUN), yang menyambut gembira berbagai langkah manajemen Holding Perkebunan Nusantara. Menurut FSPBUN, manajemen PTPN Grup periode ini telah berada pada jalur yang benar.
"Kami seluruh jajaran Pengurus FSPBUN yang terdiri dari gabungan seluruh Serikat Pekerja Perkebunan (SP-Bun) PTPN I sampai dengan XIV berikut seluruh anak perusahaan yang terafiliasi di bawah PTPN Group, menyambut baik dan memberikan dukungan penuh kepada Manajemen PTPN III dalam pembentukan SugarCo/Single Entity Gula," ujar pengurus FPSBUN.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun depan PTPN akan melakukan penguatan pengelolaan tebu sendiri dan penguatan ekosistem tebu rakyat.
Baca SelengkapnyaMeski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu.
Baca SelengkapnyaIntegrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan Plant Cane dan Ratoon.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan 2022 hingga saat ini, PTPN Group meningkatkan jumlah distributornya dari 14 menjadi 128.
Baca SelengkapnyaKebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah bisa berupa mengubah tarif pajak dan retribusi.
Baca SelengkapnyaMelanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Baca SelengkapnyaPTPN Group terus melakukan transformasi secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengubah struktur Perum Bulog menjadi lembaga non-komersial.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaSalah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaTarget realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.
Baca Selengkapnya