HUT RI ke-72,PLN beri kado listrik 24 jam ke Desa Loa Kumbar
Merdeka.com - Warga Desa Loa Kumbar di Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, hari ini bersenang hati. Setelah 72 Indonesia merdeka, desa mereka baru dialiri listrik PLN.
"Ini momentum menjelang 17 Agustus 2017, ini kado kemerdekaan bagi warga Loa Kumbar. Masuknya listrik ini, bagian dari hak masyarakat Indonesia," ujar GM PT PLN (Persero) Kaltim-Kaltara Rustamaji usai peresmian, Senin (14/8).
"Diharapkan bisa membantu rumah tangga, perekonomian, anak belajar lebih baik. Banyak yang bisa diharapkan dengan hadirnya listrik ini," ujarnya.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Kenapa warga Desa Kalinusu terbantu dengan Jembatan Merah Putih? 'Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama,' kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dari 87 kepala keluarga (KK) yang tersambung listrik PLN, sudah sekitar 69 KK. Pembangunan instalasi jaringan PLN di Desa Loa Kumbar, menurut Rustamaji, menghabiskan dana tidak kurang dari Rp 1 miliar.
"69 KK tersambung, sisanya menyusul. Total pembangunan dengan menarik jaringan tegangan menengah sekitar 3,9 kilometer, kemudian jaringan tegangan rendahnya sekitar 700 meter. Total biaya Rp 1,7 miliar," sebut Rustamaji.
Proyek listrik di desa itu, sejatinya sudah dimulai sejak akhir 2015 lalu dan menemukan serangkaian kendala. "Kita bersyukur kerjasama dengan pemerintah hingga masyarakat paling bawah, semua selesai. Mudahan biaya (Rp 1,7 miliar) yang dikeluarkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat," katanya.
Rustamaji menargetkan 97 persen wilayah Kaltim dan Kaltara teraliri listrik dalam dua tahun mendatang, terutama di wilayah pedesaan. Saat ini, rasio elektrifikasi di kedua wilayah tersebut sudah mencapai 89 persen.
Dia menambahkan menjadi tugas PLN untuk menerangi daerah terisolir, memang berada di pedesaan. Mewujudkan itu, PLN harus menggandeng pemerintah hingga pemerintah desa, yang memerlukan listrik.
"Semakin dekat dengan ujung PLN, semakin prioritas. Yang juga sangat membantu, juga ketersediaan infrastruktur. Kan perlu bawa material, kabel, kemudian bawa trafo yang beratnya ratusan kilometer," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, mengapresiasi upaya PLN, mewujudkan listrik 24 jam di Loa Kumbar. Sebelum dialiri listrik PLN, warga Loa Kumbar hanya menikmati listrik selama enam jam.
"Kenapa sempat terlambat pembangunan di sini, karena adanya pembangunan di sini karena dulu ada perusahaan-perusahaan kayu. Tapi sekarang sudah tutup," ujarnya.
"Akses ke Loa Kimbar, susah karena harus lewat sungai. Maka sekarang bangun jalan, listrik masuk, pendidikan ada semua. Jadi warga Loa Kumnar, tidak merasa terpinggirkan, tidak merasa tertinggal," tambahnya lagi.
Dengan hadirnya listrik di Samarinda, seluruh wilayah Samarinda pun kini sudah teraliri listrik PLN selama 24 jam. "Hampir tidak (ada daerah yang tidak teraliri listrik), ini terakhir," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaBeroperasi kabel laut sepanjang 1,16 kms ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi warga di Pulau Buluh.
Baca Selengkapnya24 tahun mereka tidak pernah merasakan air bersih.
Baca SelengkapnyaPemadaman terjadi karena gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat.
Baca SelengkapnyaBantuan ini merupakan salah satu wujud aksi kepedulian korporasi kepada masyarakat serta upaya dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Baca SelengkapnyaKelistrikan di IKN tidak hanya akan dipasok dari energi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, aliran listrik di Jambi sudah pulih 100 persen sejak hari Rabu (05/6) sekitar pukul 23:50 WIB malam hari.
Baca Selengkapnya