Ibu Rumah Tangga Ogah Migrasi Ke Kompor Listrik Meski Gratis
Merdeka.com - Pemerintah berencana membagikan kompor listrik secara cuma-cuma agar masyarakat beralih dari kompor gas LPG. Tujuan Nya agar pemerintah bisa mengurangi konsumsi LPG yang selama ini masih impor dan disubsidi pemerintah.
Program yang tengah diujicobakan PLN di sejumlah daerah dengan membagikan kompor listrik dengan daya 1.000 watt kepada masyarakat. Namun program tersebut menuai penolakan dari kalangan ibu rumah tangga. Erna, warga Kota Bandung menolak migrasi ke kompor listrik.
Alasannya, kompor listrik yang ada saat ini memiliki daya yang besar. Sementara daya listrik di rumahnya hanya 1.300 VA.
-
Kenapa pemerintah menerapkan subsidi tepat sasaran LPG 3 kg? Program Subsidi Tepat untuk LPG 3 Kg memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah, serta memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Gimana caranya daftar subsidi LPG 3 kg? Untuk mendaftar subsidi LPG 3 Kg, syarat utama yang harus dipenuhi adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih aktif.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Berapa total penambahan pasokan LPG 3 kg? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
"Kompor listrik dayanya gede-gede. Dayanya 1.000 sampai 2.000-an dan rumah aku cuma 1.300. Ya habis dipakai masak token aku," kata Erna saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Selasa (20/9).
Menurutnya, penggunaan kompor listrik sebaiknya ditujukan kepada masyarakat kelas menengah atas. Selain daya yang dipakai lebih besar, mereka juga tidak terlalu masalah dengan hal tersebut.
Sebaliknya, bagi masyarakat kelas bawah, tentu tidak akan siap. Sebab mereka harus menambah daya listrik dan tagihan listriknya akan lebih tinggi dari biasanya. "Kalau tambah daya kan hitungannya buat bayar listrik jelas lebih gede," kata dia.
Listrik di Daerah Masih Sering Mati
Hal senada juga diungkapkan Ratna. Ibu 2 anak ini menolak jika pemerintah membagikan kompor gratis untuk migrasi dari kompor LPG. "Saya tidak setuju sama program itu," kata Ratna saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/9).
Warga Kabupaten Bandung ini menilai migrasi ke kompor listrik bagi warga di daerah belum tepat. Sebab di tempatnya tinggal masih sering ada pemadaman listrik.
Meskipun setiap ada pemadaman ada informasi, namun hal itu bisa mengganggu aktivitas rumah tangga yang menggunakan kompor listrik. Selama listrik mati, dia tidak bisa memasak untuk makan keluarga.
"Listrik di sini tuh kadang nyala, kadang mati. Kalau lagi mati listrik jadi enggak bisa masak kan. Di sini kalau mati listrik dari jam 9 bisa sampai sore. Kecuali listriknya on terus," imbuh Ratna.
Selain itu, dia khawatir penggunaan kompor listrik bisa menambah tagihan listrik. Dalam sebulan, tagihan listriknya saat ini bisa di atas Rp 500.000. Dia memperkirakan penggunaan kompor listrik bisa menambah beban biaya tagihan listrik.
"Pakai kompor listrik nanti bayar listriknya tambah mahal, kalau pakai gas kan seminggu paling Rp 24.000," kata dia.
Terlebih saat ini harga-harga kebutuhan terus naik. Tentu akan menjadi beban baginya karena gaji yang tidak juga naik. "Saya memang pakai daya yang besar tapi bayarnya yang tidak sanggung, gaji suami juga enggak naik-naik," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, bagi-bagi alat masak nasi berbasis listrik tersebut juga bakal turut memangkas pengeluaran negara.
Baca SelengkapnyaUpaya bagi-bagi rice cooker gratis agar masyarakat yang menggunakan LPG untuk menanak nasi bisa beralih.
Baca SelengkapnyaTingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaPemberian rice cooker gratis bertujuan untuk mengurangi impor LPG.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih yang sekaligus mengurangi impor gas LPG di tingkat masyarakat.
Baca SelengkapnyaSKK Migas sepakat bahwa kekayaan alam seperti gas bumi harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran semua kalangan.
Baca SelengkapnyaAlasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membagikan penenak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaTujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
Baca Selengkapnya