ICW Soroti Biaya Perawatan Alutsista USD 32,5 Miliar
Merdeka.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo menyoroti alokasi biaya kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebesar USD 32,5 miliar.
"Sebenarnya kalau kita persentasekan dengan biaya akuisisinya (USD 79 miliar) itu sudah mencapai 41 persen sendiri, which is itu menjadi tidak masuk akal," kata Adnan dalam sesi webinar, Rabu (9/6).
Dia lantas mempertanyakan rumusan alokasi dana alutsista tersebut. Sebab dalam praktik pengadaannya, ada 5 tahun awal asuransi pembelian alutsista dari produsen, yang terbilang lazim dengan masa hidup peralatan selama 20 tahun.
-
Siapa yang menyatakan bahwa pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini? Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan mengatakan pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini di Indonesia, bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Kenapa Jusuf Kalla menganggap harga alutsista bekas terlalu mahal? Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,' JK menilai yang dipermasalahkan ketika debat Pilpres 2024 terkait alutsista bekas karena harganya yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pesawat berusia 25 tahun. Padahal harga tersebut, kata JK, sangat tidak layak mengingat teknologi yang didapatkan juga telah tertinggal jauh.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista? Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) 'Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,'
"Pertanyaannya, dengan lama yang seperti itu wajar enggak ada alokasi dana USD 32,5 miliar, yang itu dialokasikan untuk kontijensi pemeliharaan serta perawatan," ujarnya.
"Jangan-jangan kita ini gemar sekali memilih untuk memelihara dan merawat daripada membeli barang-barang baru," tambah Adnan.
Adnan lantas mengkhawatirkan, jangan-jangan alokasi perawatan alutsista sebenarnya bagian dari subsidi terhadap bunga yang telah dialokasikan sebesar USD 13,39 miliar. Dia mengkalkulasi, jika diprosentasekan dengan biaya total akuisisi alutsista itu sebesar 16,9 persen.
Alokasi Biaya Bunga
Merujuk pada kebijakan pengadaan alutsista, Adnan juga menyoroti alokasi biaya bunga pada akuisisi alat peralatan dan pertahanan keamanan (alpahankam) senilai USD 79 miliar, dengan skema bunga 0,8 persen per tahun dengan jangka waktu pengembalian 20 tahun.
Menurut dia, bunga 0,8 persen tidak lazim karena dalam praktiknya bunga berlaku 4-5 persen dengan tenor maksimal 10 tahun. Sementara dalam skema government to government, bunga bisa turun sampai 3 persen dengan tenor yang sama.
"Inilah yang kemudian ada dugaan, jangan-jangan bunganya juga disubsidi. Dimasukan beban bunga itu di dalam alokasi biaya kontijensi pemeliharaan dan perawatan. Karena memang dari sisi totalnya sudah hampir mendekati separuh dari biaya akuisisi alutsistanya," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaRapat untuk pagu anggaran indikatif Kemenhan dilaksanakan secara tertutup karena menyangkut pembahasan alutsista dan pertahanan.
Baca SelengkapnyaPerbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaTKN menganggap penjelasan Prabowo soal pertahanan dan alutsista sudah sangat jelas.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaPelni meminta bantuan dana PMN dari pemerintah untuk membeli kapal baru secara bertahap.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca Selengkapnya