Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ide Ahok hilangkan Premium, Wamen ESDM sebut pejabat maha kuasa

Ide Ahok hilangkan Premium, Wamen ESDM sebut pejabat maha kuasa Kenaikan BBM. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wacana yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok soal penghilangan BBM bersubsidi di ibu kota masih terus bergulir. Kementerian ESDM pun menyerah dan menyerahkan keputusan itu pada Pemprov DKI.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mempersilakan pemerintah provinsi DKI Jakarta menghilangkan peredaran BBM bersubsidi. Cuma, kebijakan itu nantinya mustahil berupa penghapusan subsidi.

Alasannya, pasokan Premium dan Solar akan selalu dijatah oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk setiap pemda di Tanah Air.

Orang lain juga bertanya?

"Ada wacana pak Wagub DKI ingin menghapuskan BBM subsidi, monggo saja. BPH Migas sudah menjatah untuk DKI, mau diambil monggo, disimpan silakan, tapi kalau menghilangkan subsidi baru melanggar UU," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (31/12).

Jika pemprov DKI serius menjalankan rencana itu mulai tahun depan, Susilo menyarankan sistem distribusinya harus diatur terlebih dahulu. Kebijakan itu, kata dia, secara langsung meringankan beban otoritas energi, baik Pertamina, ESDM, maupun BPH Migas.

"Pejabat daerah itu maha kuasa, semua urusan BBM subsidi, mau distok, mau dijual bagaimana, itu adalah urusan pemda, tapi harus bekerja sama dgn Pertamina. Kalau mau, DKI bisa keluarkan kupon, perda, ini bikin kita dalam menyalurkan akan lebih gampang lagi," kata Susilo.

Selain mengakui wewenang pemda, Susilo berharap para bupati dan wali kota ikut mengawasi peredaran BBM subsidi di daerahnya.

Rendahnya margin keuntungan penjualan BBM subsidi, diakui pemerintah bisa membuat distributor berlaku curang. Sebagai gambaran, keuntungan penjualan 1 liter premium hanya Rp 250.

"Jangan sampai malah diselundupkan, jangan malah dioplos, itu tergantung pengguna," cetusnya.

Untuk memaksimalkan pengawasan, Susilo mengingatkan BPH Migas serta para penyalur agar berkoordinasi dengan pemda masing-masing. Sebab, selain aparat keamanan, pengawasan terhadap BBM bersubsidi akan lebih mudah bila dikoordinasikan dengan daerah.

"Yang paling berkuasa di masing-masing daerah adalah pemda. Kita harus letakkan tanggung jawab sebanyak-banyaknya kepada pemda. Ajak mereka, awasi mereka, bantu mereka, sehingga dalam pelaksanaan distribusi BBM subsidi berjalan lancar," kata Susilo.

Untuk tahun depan, volume BBM subsidi yang disalurkan ke Indonesia mencapai 48 juta kiloliter. Rinciannya, premium sebanyak 32.320.000 kl, minyak tanah 900.000 kl, dan solar 14.640.000 kl. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Baca Selengkapnya
BBM Subsidi Akan Dibatasi per 17 Agustus, Kementerian BUMN Bilang Begini
BBM Subsidi Akan Dibatasi per 17 Agustus, Kementerian BUMN Bilang Begini

Wacana pembatasan BBM subsidi pertama kali diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Respons Tom Lembong soal Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM
Respons Tom Lembong soal Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Tidak bisa menaikkan suatu pajak tanpa harus memberikan solusi.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Buka Suara Soal Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina Demi Dukung Ganjar
Erick Thohir Buka Suara Soal Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina Demi Dukung Ganjar

Erick menilai keputusan Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina mendukung Ganjar merupakan bentuk demokrasi.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina

Eddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Pajak BBM di Jakarta Naik 10 Persen, Kementerian ESDM: SBPU Bisa Tutup
Pajak BBM di Jakarta Naik 10 Persen, Kementerian ESDM: SBPU Bisa Tutup

Banyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.

Baca Selengkapnya
Pembelian BBM Subsidi Dibatasi Mulai 17 Agustus, Erick Thohir: Enggak Usah Dipolemikkan
Pembelian BBM Subsidi Dibatasi Mulai 17 Agustus, Erick Thohir: Enggak Usah Dipolemikkan

Erick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.

Baca Selengkapnya
Ahok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Ahok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta

Ahok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta

Baca Selengkapnya