Ide Jonan angkot wajib pakai AC bukan solusi kurangi kemacetan
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menerapkan aturan mewajibkan angkutan kota (angkot) dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Tujuannya agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum sehingga bisa mengurangi kemacetan.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai aturan tersebut tidak tepat. Apalagi jika tujuan akhirnya mengurai kemacetan. Sebab, saat ini jumlah angkot menjamur dan semakin banyak.
"Angkot kebanyakan bikin semrawut, apalagi kepemilikan pribadi dengan sistem setoran," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (23/1).
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Apa jenis angkot Sumber Rejeki? Kendaraannya tampak jadul alias peninggalan zaman dulu, bermerek Mitsubishi Colt T120 yang dirilis tahun 1980.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Dalam pandangannya, sebaiknya Kemenhub tidak menerapkan aturan itu karena masih banyak persoalan yang belum dibenahi. Semisal, penataan sepeda motor. "Sembari menganulir kebijakan sepeda motor, musuh utama angkutan umum," jelas dia.
Djoko mendorong pemerintah agar angkutan umum wajib memiliki badan hukum yang nanti akan berdampak positif pada kesejahteraan jasa pengemudi.
"Angkutan wajib berbadan hukum, sopir digaji tetap bulanan, pemerintah wajib beri subsidi," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri perhubungan Ignasius Jonan akan mewajibkan semua angkutan kota (angkot) dilengkapi pendingin udara (AC). Aturan itu akan diterapkan bertahap dan mulai berlaku tiga tahun mendatang. Saat ini, payung hukumnya tengah digodok.
Jonan mengaku punya alasan kuat menerbitkan aturan baru ini. Selain bagian dari peningkatan pelayanan publik, jika angkutan umum dibuat nyaman masyarakat akan memprioritaskan menggunakan angkutan dan meninggalkan kendaraan pribadi.
"Tujuannya lebih banyak mengurangi kemacetan. Supaya mobil, motor beralih ke pakai angkot," jelas Jonan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaRatusan sopir angkot menggeruduk Gedung DPRD Kota Bekasi, pada Rabu (2/10).
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta berada pada titik terburuk dan mengancam kesehatan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, akan menghidupkan kembali sejumlah trayek JakLingko yang ditutup.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaSaat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan. Saat ini jumlah kendaraan meningkat 4,4 juta.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaWisatawan mengira jalur alternatif tak akan macet, namun yang didapat malah sebaliknya
Baca Selengkapnya