Idenya dulu ditertawakan, kini perusahaan Farid bernilai Rp 6,5 T
Merdeka.com - Berwirausaha tidak hanya membutuhkan modal, tetapi juga ide kreatif dan inovasi agar bisa membedakan dengan usaha yang sudah ada saat ini. Setidaknya, itu yang telah dilakukan Tarik Farid, salah satu pengusaha toko bunga sukses di Amerika Serikat.
Seperti dilansir Business Insider, Farid berhasil mengembangkan bisnis merangkai buah-buahan segar, bunga menjadi produk yang sangat cantik. Ide yang dia dapatkan tahun 1999 silam ini berhasil menjadikan Farid pemilik perusahaan dengan nilai USD 500 juta atau 6,5 triliun yaitu Edible Arrangements.
Ide bisnis ini awalnya didapatkan saat Farid mencoba mengatur dan merangkai buah-buahan segar seperti melon, nanas, dan anggur menjadi rangkaian serta bentuk yang menawan. Menurutnya, selama ini bekas karangan bunga dan buah hanya dibuang saja, padahal ini bisa menghasilkan uang.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Bagaimana cara Faris mengatasi tantangannya? Sebelum masuk kelas, ia sudah mempersiapkan bahan bacaan dan memperbanyak diskusi dengan rekan-rekannya.'Menurut saya tidak ada yang berat. Saya mengerjakan penelitian skripsi di sore hari atau sebaliknya. Walau tidak jarang saat weekend saya harus tetap ke kampus untuk mengerjakan,' kata Faris dikutip dari Ugm.ac.id.
-
Apa usaha yang sukses dijalankan Fitri? Fitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005.
-
Bagaimana cara Farida meningkatkan omzet? Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap. Pada awalnya ia hanya menjual 30 pack sayur. Ia pun berani menambah sedikit demi sedikit. 'Suami saya mendukung dan kemudian membuatkan rak. Setelah memakai rak display, omzetnya semakin baik,' kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Apa yang terjadi pada Farida? Seorang wanita di Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap bernama Farida (50) tewas dimangsa ular piton sepanjang 5 meter. Jasadnya ditemukan dalam perut binatang melata itu.
-
Bagaimana Fitri mengelola usahanya? Setiap hari, Fitri bisa mengolah hingga 30 kilogram belut, yang hasil akhirnya kemudian dikemas dan dijual ke warung dan pasar serta pusat oleh-oleh.
Setelah merangkai, Farid meletakkan karyanya di atas meja, dan ternyata ibunya juga memuja hasil karyanya. "Ini akan menjadi besar," kata Ibu Farid yang kemudian mendorongnya untuk memulai usaha baru.
Setelah itu, Farid menceritakan ide bisnisnya kepada ahli pengusaha profesional. Namun dia malah ditertawakan atas ide bisnisnya. Para ahli mengatakan itu adalah ide konyol yang belum terbukti berhasil. Kemudian, Farid dinilai juga tidak paham masalah merangkai bunga dan buah.
"Mereka tertawa dan mengingatkan saya kalau bisnis itu harus fokus kepada hal yang kita mengerti. Mereka juga mengatakan tidak ada orang yang melakukan itu (merangkai buah dan bunga)," kata Farid menceritakan pada Business Insider yang dilansir merdeka.com di Jakarta, Selasa (12/5).
Namun demikian, Farid mengaku tetap bertekad dalam hati dan harus sukses dengan bisnis itu. "Itulah yang mendorong saya untuk mengejar ide meskipun saran orang yang berpengalaman menertawakan saya," katanya.
Berkat usaha dan keuletannya, Farid kini sukses mengembangkan usahanya. Bahkan bisnisnya menempati peringkat 40 dalam daftar 500 nama perusahaan waralaba (franchise) terbaik di majalah Entrepeneur.
Berkat kerja kerasnya juga, Farid kini telah berhasil memiliki 1.200 outlet franchise.
Farid berpesan kepada para pengusaha lainnya, untuk bisa berpikiran positif dalam menjalani sebuah bisnis. "Percaya untuk mengambil tindakan yang benar, tidak perlu takut untuk melawan saran meski dari yang ahli sekalipun," jelas dia.
Menurut Farid, satu hal terpenting seseorang yang sukses dalam berbisnis dapat menerima saran maupun kritik dari manapun. "Segala keputusan dapat berdampak luas pada masa depan bisnis ada termasuk menerima pendapat secara umum."
Farid mengatakan, belum tentu saran dari seorang ahli maupun dosen sekalipun baik bagi Anda dalam memulai bisnis. "Ada saat Anda harus berdiri tegas dan Anda hanya perlu membuat keputusan yang berdampak pada masa depan bisnis Anda," tutunya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaIa pernah ditolak tujuh perempuan karena punya utang nyaris setengah miliar
Baca SelengkapnyaDengan bermodalkan nekat, tekad kuat dan semangat pantang menyerah, ia berhasil membangun bisnis mie ayam.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaBerlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya.
Baca SelengkapnyaUntuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap.
Baca SelengkapnyaBermodalkan Rp100.000 hasil pinjam keluarga, Fadel memberanikan diri membeli kaos polos dan membuat desain kaosnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang memutuskan resign dari posisinya sebagai PNS dan memilih membuka bisnis.
Baca SelengkapnyaFiqqi bercerita usaha angkringan Soerati dimulai tahun 2013. Keluarga berlatar belakang sebagai PNS tak setuju dengan keputusan Fiqqy.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaUsahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.
Baca Selengkapnya