Idul Adha 2015, Kementan prediksi permintaan hewan kurban menurun
Merdeka.com - Kementerian Pertanian memperkirakan permintaan hewan kurban menurun tahun ini. Makanya, tak ada gejolak harga untuk komoditas tersebut jelang Hari Raya Idul Adha.
"Tidak dilaporkan adanya gejolak harga hewan kurban dan permintaan untuk hewan kurban diperkirakan menurun untuk ternak besar dan meningkat untuk ternak kecil," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno, Jakarta, Selasa (22/9).
Berdasarkan data Kementan 16 September lalu, terdapat sebanyak 39.977 sapi, 370 kerbau, 93.817 kambing, dan 24.967 domba di Jabodetabek. Hewan kurban tersebut dinyatakan dalam kondisi sehat sehingga aman dikonsumsi.
-
Hewan kurban apa saja yang diperiksa? Rinciannya, ada 2.150 ekor sapi, 17 ekor kerbau, dan 320 ekor kambing/domba.
-
Kapan hewan kurban diperiksa? Pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban juga dilakukan di tingkat peternak dan pasar-pasar tiban.
-
Apa saja ciri-ciri kambing kurban yang sehat? Hewan kurban yang memiliki nafsu makan yang baik pasti badannya gemuk, warna kulitnya cerah dan mengkilat. Kemudian, moncongnya pun kering tanpa ingus serta gelambir bagian lehernya kempis.
-
Apa yang menjadi syarat hewan kurban? Syarat hewan kurban yang perlu diperhatikan adalah jenis hewannya harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, dan domba.
-
Kenapa harus menjaga kesejahteraan hewan kurban? Salah satu prinsip adab penyembelihan hewan kurban adalah menjaga kesejahteraan dan kesehatan hewan. Sebelum penyembelihan dilakukan, hewan kurban diperlakukan dengan baik dan diberi makanan yang cukup serta air minum yang bersih.Hewan kurban juga harus dipelihara dengan baik sebelum penyembelihan sehingga kondisinya dalam keadaan sehat dan tidak mengalami stres yang berlebihan.
-
Kenapa hewan kurban di Sleman aman? Dari hasil pemantauan tersebut, Danang menjamin bahwa ketersediaan hewan kurban akan tercukupi.
"Dari pengawasan kesehatan hewan sejak H-10 tidak ditemukan indikasi adanya penyakit zoonosis, khususnya anthrax," jelasnya.
Kementan, kata Muladno, telah menerjunkan 100 dokter hewan ke lapangan. Ditambah 70 petugas dinas pertanian provinsi, 582 petugas dinas pertanian kabupaten atau kota, 568 mahasiswa, dan 30 dosen.
"Ada pembentukan Tim Bantuan Pengawasan Hewan Kurban 1436 Hijirah. Tim ini terdiri 100 dokter hewan dan paramedik yang diturunkan di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Selatan, dan Bekasi," ujarnya.
"Data jumlah ternak yang dipotong dalam pelaksanaan kurban 2015 dapat dipantau lewat situs Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) di kesmavet.ditjennak.pertanian.go.id."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaBudi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.
Baca SelengkapnyaMentan mengatakan, ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga mencapai angka 88 ribu ekor.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat waspada terhadap antraks. Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan terjangkit antraks.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.
Baca SelengkapnyaKetersediaan hewan kurban di Jakarta hingga saat ini ada sebanyak 800 ekor sapi dan 100 ekor kambing.
Baca Selengkapnya