IHSG Diperkirakan Terkoreksi Menunggu Neraca Perdagangan
Merdeka.com - Mengawali awal pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan ditutup ke zona merah dengan diperdagangkan pada kisaran 6.343-6.420. Sejumlah analis sepakat pergerakan indeks akan terkoreksi disebabkan sentimen internal.
Selain itu, secara teknikal, IHSG juga terindikasikan adanya pelemahan lanjutan dari perdagangan Jumat (12/7). Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, IHSG akan tertekan dipengaruhi oleh rilisnya data GDP China. Menurutnya, IHSG akan melemah di level support 6.354 dan resistance 6.409.
"Selain itu, indeks berpotensi tertekan menunggu hasil neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Senin (15/7).
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa yang dimaksud dengan inflasi inti? 'Inflasi inti tidak meliputi harga bahan makanan dan energi yang berfluktuasi, dan memberi gambaran lebih jelas mengenai inflasi stabil suatu perekonomian,' terang Kar Yong Ang.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Di sisi lain, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah menjelaskan, IHSG berpeluang terkoreksi menguji moving average 20 hari. Indeks diramalkan akan melemah pada rentang 6.343-6.420.
"Untuk sentimen pekan depan, ada data GDP dari beberapa negara ekonomi terbesar di dunia dan kebijakan moneter dari bank sentralnya yang akan menjadi fokus investor," terang Lanjar.
Untuk saham rekomendasi, sejumlah saham moncer menurutnya ialah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Sementara itu, Dennies mempertimbangkan saham yang laik bagi investor antara lain saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), serta saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Rporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaIHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaPelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnya