IHSG Menguat Usai AS Ancam Naikkan Tarif Produk China
Merdeka.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi masih dipengaruhi oleh sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
IHSG dibuka menguat 15,61 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.271,96, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,93 poin atau 0,4 persen menjadi 989,64.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan bahwa pelaku pasar global diperkirakan masih mencemaskan pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait dengan negosiasi perdagangan dengan China yang mungkin bisa menjadi bumerang bagi AS.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Siapa yang cemas dengan Pilpres AS 2024? Pernyataannya bertentangan dengan keraguan yang dirasakan oleh jutaan warga AS, terutama para pendukung Partai Republik, sejak pemilihan presiden AS 2020, ketika mantan Presiden Donald Trump menolak untuk mengakui kekalahannya.
"Sentimen ini kembali akan membawa indeks bursa dunia masih dalam tekanan. Faktor dari pasar global tersebut tentunya dapat menyulitkan bagi IHSG untuk bisa bergerak ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini," ujar Alfiansyah dikutip Antara, Selasa (7/5).
Trump secara dramatis meningkatkan tekanan kepada China untuk segera mencapai kesepakatan dagang dengan mengancam akan menaikkan tarif atas barang asal China senilai 200 miliar dolar AS pekan ini menjadi 325 miliar dolar AS dengan tarif 25 persen jika perjanjian perdagangan tidak tercapai dalam waktu tertentu.
Namun, China merespon dengan mempertimbangkan untuk menunda perjalanan para negosiator perdagangan utamanya ke Washington pekan ini menyusul ancaman Trump tersebut. "Ancaman Trump mungkin menjadi bumerang karena China kemungkinan tidak akan mau bernegosiasi di bawah tekanan," kata Alfiansyah.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca SelengkapnyaKebijakan presiden terpilih Donald Trump bakal berdampak bagi konstelasi perdagangan intenasional, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnya