IHSG masih berpotensi lanjutkan pelemahan
Merdeka.com - Setelah lima hari berturut-turut laju indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah, pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali masuk pasar meski masih bersikap wait and see karena kekhawatiran masih adanya potensi pelemahan.
Variatifnya laju bursa saham Asia, masih melemahnya nilai tukar Rupiah, dan masih adanya transaksi jual asing, membuat IHSG yang sebelumnya merayap positif berbalik arah.
Pada perdagangan Jumat (27/9), IHSG diperkirakan akan berada pada support 4.365-4.400 dan resistance 4.415-4.438.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Apa yang dikatakan tentang kegagalan? Kegagalan adalah bagian dari proses. Kamu baru saja belajar untuk bangkit kembali.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kemungkinan pelemahan lanjutan memang masih ada dan memang masih jauh namun, diharapkan pelemahan tidak berlanjut agar IHSG tidak terpuruk dalam zona negatifnya," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta.
Adapun pertimbangan saham-saham antara lain PT Sentul City Tbk (BKSL), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compa Tbk (ULTJ), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Ciputra Realty Tbk (CTRA) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
Sementara sentimen yang sama muncul dari perkiraan akan terjadinya shutdown ekonomi AS bila pembahasan anggaran negara AS menemui jalan buntu. Kondisi ini masih menjadi penghadang laju bursa saham Asia.
Tidak hanya bursa saham Asia yang tersengat pembahasan debt ceiling dan sentimen tappering off di bulan Oktober, bursa saham Eropa pun ikut terimbas sehingga memperpanjang pelemahannya hingga saat ini.
Laju bursa saham AS harap-harap cemas di tengah penantian akan rilis data-data penting antara lain GDP Price Index kuartalan, initial jobless claims dan pending home sales. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaIHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca Selengkapnya