Ikut Tax Amnesty, Bakrie ngaku tak simpan harta di luar negeri
Merdeka.com - Pengusaha pribumi Aburizal Bakrie hari ini menyambangi kantor wilayah (Kanwil) Pajak Jakarta Selatan I, Gatot Subroto, Jakarta. Kedatangannya tersebut adalah untuk mengikuti program pengampunan pajak atau Tax Amnesty.
Dalam laporannya, Bakrie mengaku tidak pernah menyimpan harta di luar negeri. Dia hanya melaporkan bahwa perusahaannya hanya di Indonesia atau tepatnya di Jakarta.
"Saya kalau dari luar negeri tidak ada. Jadi di jakarta saja. Dari pribadi dan perusahaan. Masih ada perusahaan yang belum," kata Bakrie di Jakarta, Kamis (29/9).
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang memberikan pembebasan pajak? Prasasti Rukam berisi tentang penganugerahan sebuah desa yang dibebaskan pajaknya atas Wanua I Rukam oleh Sri Maharaja Rake Wakutura Dyah Balitung Sri Dharmmodya Mahasambhu.
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
Beda dengan Bakrie, Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Abdullah Makhmud Hendropriyono mengakui bahwa dia mempunyai atau menyimpan harta di luar negeri, namun harta tersebut tidak dalam jumlah yang banyak.
"Saya ada harta di luar negeri, tapi tidak dalam jumlah banyak. Jadi hari ini tidak repatriasi harta saya di luar, hanya melaporkan," ujarnya di Kantor Wilayah Pajak Besar IV, Sudirman, Jakarta, Rabu (21/9).
Dikatakan Hendro, harta yang ada di luar tersebut adalah bentuk tabungan dia memenuhi beberapa kebutuhan keluarganya. Apalagi, istrinya kerap melakukan kemoterapi di luar negeri sehingga dia perlu menyisihkan beberapa hartanya di luar untuk biaya berobat.
"Kalau di luar itu karena anak sekolah dan kuliah. Lalu karena istri saya di kemoterapi itu saya taruh duit sedikit untuk pembiayaan istri. Selain itu tidak ada. Selebihnya saya usaha dalam negeri. Di luar itu akun untuk berobat saja," tuturnya.
Meski demikian, dia tidak ingin melakukan kebohongan dalam melaporkan harta yang dimilikinya. "Tujuannya untuk ketertiban sebagai bangsa Indonesia yang taat aturan. Laporkan semua harta yang dimiliki dengan jujur," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaPasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan akan menarik pajak di 100 orang terkaya di Indonesia, yang lebih berkeadilan
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.
Baca SelengkapnyaBukan cuma Monas dan GBK, hal serupa berlaku untuk kantor-kantor Pemerintah Pusat yang berada di wilayah Jakarta.
Baca Selengkapnya