Ikut tax amnesty, Jokowi jamin konglomerat tak merugi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan dana yang dibawa pulang warga Indonesia yang mengikuti amnesti pajak tak akan berkurang sedikitpun. Ini untuk menjawab keraguan para konglomerat Indonesia yang menyimpan hartanya di luar negeri.
"Dibawa ke sini juga nggak berkurang serupiah pun kalau diinvestasikan. Peluang yang ada di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan di luar," ungkap presiden saat sosialisasi amnesti pajak di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Senin (1/8).
Selain itu, presiden juga meluruskan spekulasi yang berkembang bahwa amnesti pajak untuk melindungi para koruptor.
-
Apa manfaat pajak untuk ekonomi Sumut? Pajak dapat digunakan untuk mengatur aktivitas ekonomi dengan memberikan insentif melalui berbagai pajak seperti pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu mengendalikan inflasi dan mengurangi dampak ketimpangan sosial.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
"Jangan dikaitkan dengan yang lain, ini berkaitan dengan pengampunan pajak, sanksi administrasi, sanksi pidana perpajakan. Ini urusan pajak, nggak ada yang lain, jangan ada politisiasi," tegasnya.
"Amnesti pajak itu juga bukan hanya untuk yang gede-gede, bukan hanya untuk konglomerat."
Menurutnya, Indonesia sebenarnya memiliki banyak pengusaha kaya. Namun pengusaha tersebut memilih menyembunyikan hartanya di luar negeri, membuat Indonesia sulit berkembang.
"data di saya ada, di Kemenkeu ada. Di situ dihitung ada Rp 11 ribu triliun yang disimpan di luar. Di kantong saya beda lagi, lebih banyak," katanya. "Yang paling penting bagaimana uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga meminta para pengusaha tidak khawatir dengan gejolak politik yang terjadi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan, IKN memiliki payung hukum yang jelas dengan dukungan eksekutif dan legislatif.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil bilang tahun politki tidak berdampak secara langsung/
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui hingga kini belum ada investor asing yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca Selengkapnya