Ikuti titah Jokowi, Taspen bakal tingkatkan investasi infrastruktur

Merdeka.com - PT Taspen (Persero) bakal meningkatkan porsi investasi infrastruktur hingga mencapai 30 persen dari total dana pensiun dikelolanya. Ini sesuai keinginan Jokowi agar perusahaan pelat merah pengelola dana pensiun Pegawai Negeri Sipil itu investasi ke sektor dengan imbal hasil tinggi, namun tetap aman.

Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan sektor infrastruktur memberikan imbal hasil tinggi, hampir mencapai 12 persen.

"Bahkan kalau proyeknya bagus bisa sampai 15 persen. Sementara kalau seperti SUN (Surat Utang Negara) hanya 8 persen untuk 30 tahun," ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/4).

Dia tak memersoalkan waktu pengembalian investasi di sektor infrastruktur bisa mencapai 30 tahun. Sebab, itu masih sesuai dengan karakteristik dana pensiun bersifat jangka panjang.

"Memang butuh jangka panjang, tapi kan namanya dana pensiun memang untuk jangka panjang jadi tidak apa-apa panjang," kata dia.

Kendati demikian, kata Imam, pihaknya membutuhkan payung hukum agar bisa meningkatkan investasi di infrastruktur. Berdasarkan aturan, Taspen hanya boleh menginvestasikan dana pensiun ke obligasi negara dan deposito di bank pemerintah.

"Di luar itu hanya boleh investasi 5 persen. Kalau itu mau diperbesar, berarti butuh dukungan aturan biar ada payung hukumnya," pungkas dia.

Adapun proyek infrastruktur dinilai aman untuk Taspen, menurut Imam, adalah jalan tol, pembangkit listrik, dan properti.

Terlepas dari itu, Imam mengatakan pihaknya bakal tetap menanam mayoritas, sekitar 70 persen, dana kelolaannya di instrumen investasi jangka pendek.

"Karena kita tetap butuh likuiditas untuk pembayaran-pembayaran yang jangka pendek. Deposito bisa menutupi yang jangka pendek," jelas dia.