Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbal Hasil Menarik, Dana Asing Masih Akan Terus 'Serbu' Indonesia

Imbal Hasil Menarik, Dana Asing Masih Akan Terus 'Serbu' Indonesia Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.. ©Liputan6.com/Ilyas Praditya

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis arus masuk modal asing atau capital inflow dalam beberapa bulan ke depan masih akan menunjukkan trend positif. Ini dilihat dari imbal hasil aset keuangan di dalam negeri masih menarik dibandingkan negara lainnya, terutama imbal hasil melalui Surat Berharga Negara (SBN).

"Kami masih meyakini bahwa aliran modal asing depan itu masih akan terus berlanjut," ujarnya saat ditemui di Kompleks Masjid Bank Indonesia, Jumat (1/3).

Sebagai gambaran, SBN pemerintah dengan tenor 10 tahun imbal hasilnya sebesar 7,8 persen, lebih besar dari obligasi AS yaitu US Treasury Bill yang hanya 2,7 persen. Kemudian, imbal hasil Indonesia juga lebih menarik dari negara berkembang lainnya seperti India yang dengan bermacam-macam selisih suku bunganya.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi dari imbal hasil secara nominal itu juga menarik dan juga lebih menarik dari negara-negara emerging lain," imbuhnya.

Kemudian, faktor lain yang membuat dirinya optimis yakni kondisi fundamental Indonesia juga semakin baik. Di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih akan berada di kisaran 5 persen serta tingkat inflasi yang terjaga.

"Dan itu juga memberikan suatu prospek tidak hanya imbal hasil sekarang, tapi juga prospek ke depannya juga cukup baik. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yang itu kan menarik (modal asing masuk)," katanya.

Selain imbal hasil dari SBN dan kondisi fundamental dalam negeri, tingkat kepercayaan atau confident investor masih juga masih menunjukkan cukup baik. Hal ini tercermin pada tahun lalu meski diterpa ketidakpastian global, namun perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif.

"Tahun lalu kita juga kena tekanan-tekanan dari global, tapi dengan sinergi kebijakan antara pemerintah,BI dan OJK itu mampu menjaga stabilitas ekonomi kita, bahkan juga pertumbuhan ekonomi kita, bahkan pertumbuhan ekonomi kita cukup naik," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun

Tren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya
Pasar Obligasi di Tanah Air Dipercaya Bakal Lanjutkan Tren Positif, Ini Faktor Pemicunya

Pasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun

Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya