Imbal Hasil Obligasi AS Kembali Naik, Rupiah Melemah ke Rp14.483 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (30/3). Rupiah dibuka di Rp 14.455 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan minggu lalu di Rp 14.445 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melanjutkan pelemahan usai pembukaan, bahkan hingga menyentuh Rp 14.483 per USD. Meski demikian, Rupiah kemudian menguat dan saat ini berada di Rp 14.468 per USD.
Tim Riset Mega Capital Sekuritas mencatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah seiring kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat. "Investor akan memantau update terkait rencana infrastruktur Presiden Joe Biden, yang dapat menelan biaya USD3 triliun," tulis Tim dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (30/3).
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Presiden AS Joe Biden berencana menganggarkan 3 triliun dolar AS untuk paket pemulihan ekonomi dengan fokus pembangunan infrastruktur, memerangi perubahan iklim dan menurunkan kesenjangan ekonomi. Biden diharapkan akan mengungkap rencananya ketika melakukan perjalanan ke Pittsburgh pada Rabu (31/3).
Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level 1,71 persen yang dipicu oleh kekhawatiran tentang kemungkinan pertumbuhan inflasi di tengah pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
Namun, rilis data pada Jumat (26/3) menunjukkan inflasi Februari masih terkendali. Data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti terkendali di 0,1 persen (mom) dan 1,4 persen (yoy).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca Selengkapnya