Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbangi China, Jepang bakal permudah utang negara berkembang

Imbangi China, Jepang bakal permudah utang negara berkembang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. houseofjapan.com

Merdeka.com - Jepang bakal memangkas dan menyederhanakan proses pengajuan pinjaman untuk negara berkembang. Terobosan ini dilakukan untuk bisa mengimbangi agresivitas China dalam menyalurkan utang.

Seperti dikabarkan situs berita Nikkei, kemarin, pemerintah Jepang tengah mengkaji untuk memangkas jarak waktu antara aplikasi awal utang dengan penawaran proyek dari tiga tahun menjadi setahun. Kemudian dokumen disederhanakan, membolehkan calon pengutang melakukan banyak pekerjaan secara paralel.

Lalu, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) bakal mempekerjakan banyak tenaga ahli untuk mengevaluasi aplikasi utang.

Kemudian, Jepang juga siap menanggung risiko dengan melonggarkan ketentuan mengenai jaminan dari negara pengutang. ketentuan berlaku saat ini, pihak yang ingin berutang kudu mendapat jaminan sepenuhnya dari pemerintah bersangkutan. Nah, jaminan itu nantinya bisa diturunkan menjadi setengahnya saja.

Selain itu, Jepang juga membuka kemungkinan menyalurkan pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat. Ini untuk mengurasi potensi debitur dan perusahaan pembiayaan Jepang terpapar risiko nilai tukar. Alasannya, dolar lebih familiar dan mudah digunakan ketimbang yen.

JBIC disebutkan juga telah melakukan pembenahan guna meningkatkan fleksibilitas dalam menyalurkan pembiayaan. Setiap proyek berpotensi mendapatkan pinjaman akan ditempatkan dalam satu daftar untuk dinilai profitabilitasnya.

Utang hanya akan diberikan pada proyek yang menguntungkan. Sebaliknya, proyek dengan aliran kas tak jelas dipastikan bakal sulit mendapatkan utangan.

Usulan pelonggaran itu bakal dimasukkan ke parlemen Jepang tahun depan. Namun, sebelum itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menyosialisasikannya dalam pertemuan dengan pemimpin Asean dan regional lainnya di Malaysia, 21-22 November mendatang. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP