Imbangi China, Jepang bakal permudah utang negara berkembang
Merdeka.com - Jepang bakal memangkas dan menyederhanakan proses pengajuan pinjaman untuk negara berkembang. Terobosan ini dilakukan untuk bisa mengimbangi agresivitas China dalam menyalurkan utang.
Seperti dikabarkan situs berita Nikkei, kemarin, pemerintah Jepang tengah mengkaji untuk memangkas jarak waktu antara aplikasi awal utang dengan penawaran proyek dari tiga tahun menjadi setahun. Kemudian dokumen disederhanakan, membolehkan calon pengutang melakukan banyak pekerjaan secara paralel.
Lalu, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) bakal mempekerjakan banyak tenaga ahli untuk mengevaluasi aplikasi utang.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Kenapa koin-koin China digunakan di Jepang? 'Orang Jepang membuat koin mereka sendiri hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga,' kata Segal, dan terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.
-
Mengapa Jepang memberikan insentif uang? Jepang, yang mengalami penurunan populasi signifikan setiap tahunnya, menemukan solusi dengan memberikan insentif uang tunai di beberapa daerah.
Kemudian, Jepang juga siap menanggung risiko dengan melonggarkan ketentuan mengenai jaminan dari negara pengutang. ketentuan berlaku saat ini, pihak yang ingin berutang kudu mendapat jaminan sepenuhnya dari pemerintah bersangkutan. Nah, jaminan itu nantinya bisa diturunkan menjadi setengahnya saja.
Selain itu, Jepang juga membuka kemungkinan menyalurkan pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat. Ini untuk mengurasi potensi debitur dan perusahaan pembiayaan Jepang terpapar risiko nilai tukar. Alasannya, dolar lebih familiar dan mudah digunakan ketimbang yen.
JBIC disebutkan juga telah melakukan pembenahan guna meningkatkan fleksibilitas dalam menyalurkan pembiayaan. Setiap proyek berpotensi mendapatkan pinjaman akan ditempatkan dalam satu daftar untuk dinilai profitabilitasnya.
Utang hanya akan diberikan pada proyek yang menguntungkan. Sebaliknya, proyek dengan aliran kas tak jelas dipastikan bakal sulit mendapatkan utangan.
Usulan pelonggaran itu bakal dimasukkan ke parlemen Jepang tahun depan. Namun, sebelum itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menyosialisasikannya dalam pertemuan dengan pemimpin Asean dan regional lainnya di Malaysia, 21-22 November mendatang. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi yakin kerja sama ini ini akan memberikan keuntungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca SelengkapnyaShenzen adalah kota yang didesain menjadi Zona Ekonomi Ekslusif oleh Pemerintah China.
Baca SelengkapnyaKomite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenariknya, JJM 2023 ini mendapatkan dukungan dari Danamon, Adira Finance dan MUFG.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaPinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaPT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca Selengkapnya