Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbas Adanya Tol, Penjual Oleh-oleh di Pantura Kehilangan Pendapatan

Imbas Adanya Tol, Penjual Oleh-oleh di Pantura Kehilangan Pendapatan Penjual Oleh-Oleh di Pantura. ©2019 Merdeka.com/Bram Salam

Merdeka.com - Kegiatan mudik seolah menjadi tradisi yang dilakukan saat Lebaran, tak terkecuali tahun ini. Masyarakat perkotaan khususnya, rela meski harus menempuh perjalanan berjam-jam bahkan berhari-hari supaya bisa bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Kegiatan mudik tahunan tersebut juga menjadi berkah tersendiri bagi mereka yang memanfaatkan arus mudik maupun balik untuk mendapat keuntungan. Seperti para penjual oleh-oleh yang biasa dibawa pemudik sebagai buah tangan.

Di sepanjang jalan utama Pantai Utara Jawa (Pantura) para pedagang tersebut berjejer di sejumlah titik menempati kios dagangan mereka. Dengan harapan peristiwa mudik menjadi ladang meraup keuntungan.

Namun belakangan, para pedagang mengeluhkan pendapatan lantaran semenjak dua tahun terakhir omset menurun. Hal ini terjadi setelah dioperasikannya jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) serta menyusul Tol Trans Jawa lainnya.

Meski demikian, para pedagang masih menaruh harapan. Salah satunya Joko, yang berjualan di pusat oleh-oleh di wilayah Pantura Jatisari, Karawang.

Dikatakan pria 58 tahun ini, seiring dengan banyaknya pemudik yang kembali menggunakan jalan non tol itu ia dan pedagang lain berharap bisa kembali menaikkan penjualan.

"Berharap masih ada penghasilan setelah adanya tol trans Jawa," katanya, Jumat (7/6).

Joko mengaku penghasilan arus balik lebaran tahun lalu, masih mampu mendapatkan omset sekitar Rp 5 juta dalam sehari dari penjulan oleh-oleh khas Priangan, seperti Dodol Garut, Ubi Cilembu dan Kerupuk Miskin.

"Ya bisa dibayangkan sejak ada Tol Cipali terus sekarang nyambung dengan Tol Trans Jawa penjualan sudah semakin sepi. Pengasilan hanya untuk bertahan hidup sehari-hari," keluh Joko.

Joko mengatakan, telah menjual oleh-oleh sejak lebih dari 15 tahun lalu dan menjadi satu-satunya sumber penghidupannya bersama keluarga. "Hampir setiap hari saya merasakan tidak ada yang membeli sama sekali, karena sasaran pembeli kita adalah pengendara yang melintas," jelasnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh pemilik kios lainnya, Yuni (54). Ia mengaku mengalami penurunan jumlah pendapatan lebih dari 50 persen, sejak adanya Tol Cipali.

Sebelum adanya Tol Cipali, setiap akhir pekan ia mampu menghasilkan hingga Rp2 juta. Namun ketika ada tol, tidak lebih dari Rp500.000. "Kami jelas khawatir, mungkin saja usaha saya bisa bangkrut begitu juga pedagang lain. Kami ini hanya orang ecil," kata Yuni.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.

Berhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada

Walau masa kejayaan jalur pantura di musim mudik lebaran sudah berakhir, namun sisa-sisa nostalgia itu masih bisa dirasakan.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal

Pemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Macet Horor Lalu Lintas Menuju Puncak Bogor Imbas Penerapan One Way
FOTO: Macet Horor Lalu Lintas Menuju Puncak Bogor Imbas Penerapan One Way

Ribuan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak kemacetan parah di kawasan Ciawi, Bogor.

Baca Selengkapnya
Raup Cuan 'Street Food' Jelang Senja di Depan Stasiun Sudirman
Raup Cuan 'Street Food' Jelang Senja di Depan Stasiun Sudirman

Geri telah berjualan cendol durian di Jl. Blora Sudirman sejak bulan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Serunya Mudik Lebaran Lewat Jalur Pantai Selatan, Anti Macet Bonus Pemandangan Indah Sepanjang Perjalanan
Serunya Mudik Lebaran Lewat Jalur Pantai Selatan, Anti Macet Bonus Pemandangan Indah Sepanjang Perjalanan

Banyak objek wisata dan kuliner di sepanjang jalan yang bakal memanjakan pemudik

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api

Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.

Baca Selengkapnya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Cegah Kemacetan Mudik, Korlantas Minta Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu Diperhatikan
Cegah Kemacetan Mudik, Korlantas Minta Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu Diperhatikan

Itu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet

Baca Selengkapnya
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut

Setidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut

Baca Selengkapnya