Imbas Corona, BI Prediksi Inflasi Ramadan Tahun ini Lebih Rendah Dari Biasanya
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi di bulan April sebesar 0,08 persen (mtm), atau 2,67 persen (yoy). Bank Indonesia (BI) menilai faktor pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pembatasan mobilitas manusia berpengaruh terhadap rendahnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan hal tersebut juga yang mendasari inflasi pada Ramadan kali ini akan lebih rendah dari rata-rata historisnya.
"Kalau rata-rata historisnya bisa 0,6 sampai 0,9, ini akan jauh lebih rendah," bebernya dalam media briefing, Rabu (6/5).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana deflasi dihitung oleh BPS? BPS mencatat bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, yang menyebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 di bulan Agustus 2024 menjadi 105,93 di bulan September 2024.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
Menurutnya, jika permintaan akan barang dan jasa rendah, maka tekanan inflasinya juga akan lebih rendah. "Karena penanganan dari covid-19 itu mempengaruhi mobilitas manusia, mempengaruhi juga permintaan barang dan jasa," kata Perry.
Oleh karenanya, lanjut Perry, ini juga mendasari perkirakan inflasi tahun ini akan rendah dan terkendali, dalam sasaran 3 persen ± 1 persen.
BI Sebut Stimulus Pemerintah Bantu Tahan Koreksi Pertumbuhan Triwulan II Lebih Dalam
Bank Indonesia (BI) melaporkan pada triwulan I 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 2,97 persen (yoy). Melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,97 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 2,97 persen (yoy) pada triwulan I 2020," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Rabu (6/5).
Onny menyebut pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia disebabkan penyebaran Covid-19. Terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal.
Dari sisi pengeluaran,konsumsi rumah tangga tercatat 2,84 persen (yoy). Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja pada triwulan IV 2019 sebesar 4,97 persen (yoy).
Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy). Terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan.
Respons stimulus pemerintah melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (yoy) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca Selengkapnya