Imbas Corona, Pendapatan Asli Daerah di Jawa Diramal Turun Hingga 40 Persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut bahwa pendapatan asli daerah (PAD) di seluruh Indonesia akan terperosok akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Penurunan paling dalam bakal terjadi di Pulau Jawa dibanding daerah lain.
"Saya juga paham pemerintah daerah akan menghadapi tekanan, PAD mereka mungkin akan turun. Untuk Pulau Jawa jauh lebih tajam, yakni PAD bisa drop sampai 40 persen," ujarnya melalui video conference di Jakarta, Selasa (14/4).
"Kalau di luar Jawa barangkali lebih sedikit karena memang pusat dari covid itu menghantam sangat besar di DKI Jakarta," tambah dia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
Menteri Sri Mulyani mengatakan, di Pulau Jawa, DKI Jakarta menjadi daerah yang mengalami penurunan PAD paling besar. Sebab, DKI Jakarta merupakan episentrum pandemi itu. Untuk diketahui, dalam APBD DKI Jakarta 2020, target PAD dipatok sebesar Rp57,56 triliun atau naik dari tahun sebelumnya sekitar Rp44 triliun.
"Karena memang pusat Covid-19 menghantam sangat besar di DKI Jakarta, yang bahkan PAD-nya bisa turun hampir 50 persen, sehingga kami melihat PAD bisa beda-beda," sebutnya.
Daerah Diminta Siap Terima Pemangkasan Transfer Daerah
Di sisi lain, Bendahara Negara ini juga mengimbau pemerintah daerah juga harus siap mengalami pemotongan dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar total Rp94 triliun. Sebab, pendapatan negara diprediksi turun hingga 10 persen dari target sebelumnya yakni Rp2.233,2 triliun.
"Kami akan melakukan secara hati-hati sesuai situasi dan sesuai kondisi daerah. Ada yang punya fiskal baik ada yang kecil tentu kami akan adjust pemotongan sesuai kapasitas masing-masing daerah," tandas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaAPBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaTerbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca Selengkapnya