Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbas Harga Kedelai Impor Naik, Kementan Targetkan RI Bisa Swasembada

Imbas Harga Kedelai Impor Naik, Kementan Targetkan RI Bisa Swasembada Mentan Syahrul Yasin Limpo. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencanangkan gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai. Gerakan stabilisasi ini menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), dengan harga kedelai Rp8.500 per kg di tingkat perajin sehingga kebutuhan kedelai terpenuhi.

Mentan Syahrul menjelaskan ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

"Pertama, agenda SOS yakni stabilisasi harga, pasokan tidak boleh ada yang terganggu sehingga ketersediaan harus dipastikan aman. Harga tidak boleh terlalu turun dan tidak boleh terlalu naik, khawatirnya kontraksi ini hanya sementara," kata dia seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/1).

Orang lain juga bertanya?

Mentan menambahkan agenda SOS ini berlangsung selama 100 hari. Kedua, agenda temporary atau jangka pendek yakni dalam 200 hari ke depan produktivitas lokal harus dilipatgandakan.

Ketiga, agenda jangka panjang Indonesia dapat memenuhi kebutuhan kedelai secara mandiri sehingga saat negara lain mengalami kendala tidak berimbas di dalam negeri.

"Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe jadi kedelai ini tidak boleh bersoal. Kita segera lakukan langkah konkret di lapangan sebagai upaya menstabilkan harga dulu. Mudah-mudahan harga stabil bukan hanya di Jakarta namun di Jawa, serta daerah lain juga," kata dia.

RI Ketergantungan Kedelai Impor Karena Murah

Mentan Syahrul mengatakan konsumsi kedelai impor cukup tinggi karena harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal. Saat ini, kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.

"Kontraksi pada kedelai terjadi secara global. Selama ini tempe tahu yang kita konsumsi banyak menggunakan kedelai impor karena harganya lebih murah. Pasokan kita aman, namun memang harga naik karena negara produsen mengalami kendala," kata Mentan Syahrul.

Kementan dengan stakeholder saat ini bersama-sama menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo) Aip Syarifuddin mengapresiasi upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di kalangan perajin. Dia mengakui saat ini produksi sudah kembali berjalan lancar dan pengrajin tahu tempe saat ini sudah bisa merasa aman dengan harga yang sudah disepakati.

"Ini benar benar sangat membantu. Kini harga dari Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) sudah Rp8.500 per kilogram dan kami tidak menaikkan sepeser pun di perajin," tukas Aip.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Bongkar Strategi Capai Swasembada Pangan Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Mentan Amran Bongkar Strategi Capai Swasembada Pangan Sesuai Arahan Presiden Prabowo

Padi dan jagung menjadi fokus utama Kementan saat ini.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil

Bapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.

Baca Selengkapnya
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai

Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Menteri Prabowo: Tahun Depan Tak Ada Impor Pangan
Menteri Prabowo: Tahun Depan Tak Ada Impor Pangan

Komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?

Presiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan

Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan

Baca Selengkapnya
Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia
Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia

Presiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.

Baca Selengkapnya
Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam
Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam

Gerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027

Sebagian dari kebutuhan ini diharapkan dapat dipenuhi oleh PT Garam, yang memiliki stok sebanyak 300.000 ton.

Baca Selengkapnya
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional

Ekosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia

Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Baca Selengkapnya
Waspada, Harga Pangan Global Naik di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Waspada, Harga Pangan Global Naik di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.

Baca Selengkapnya