Imbas harga minyak dunia, nilai impor September turun 8,78 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada September 2016 mencapai USD 11,3 miliar, menurun 8,78 persen dibandingkan Agustus 2016 yang mencapai USD 12,34 miliar. Demikian pula jika dibandingkan September 2015, angka ini menurun 2,26 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ini dipengaruhi oleh impor migas sebesar USD 53,3 juta, menurun 2,97 persen dibanding Agustus 2016. Begitu juga dengan impor non migas yang menurun 9,77 persen sebesar USD 1,03 miliar.
"Fluktuasi lebih terjadi pada migas. Terjadi pada minyak dan minyak mentah. Nilai impor minyak mentah menurun 3,91 persen dan hasil minyak juga menurun 3,52 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Senin (17/10).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
Secara kumulatif nilai impor Januari-September 2016 mencapai USD 98,69 miliar, menurun 8,61 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Di mana penurunan terjadi pada impor migas sebesar USD 5,66 miliar dan impor non migas sebesar USD 3,62 miliar.
Dia menambahkan peningkatan impor non migas terbesar terjadi pada golongan serelia sebesar USD 39 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada golongan mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 98,9 juta.
"Selama 13 bulan terakhir nilai impor migas tertinggi tercatat pada September 2015 sebesar USD 1,91 miliar. Sementara nilai impor non migas tertinggi terjadj di Agustus 2016 sebesar USD 10,58 miliar," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca Selengkapnya