Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbas Pandemi Covid-19, Hanya 53 Pesawat Garuda Indonesia Beroperasi

Imbas Pandemi Covid-19, Hanya 53 Pesawat Garuda Indonesia Beroperasi Bengkel Pesawat GMF. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberitahukan telah mengurangi jumlah armada pesawat yang dioperasikan sepanjang pandemi Covid-19. Saat ini, maskapai pelat merah andalan Indonesia tersebut hanya mengoperasikan 53 pesawat dari total 142 pesawat yang sempat dimiliki.

Manajemen Garuda Indonesia, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), menyebut penggunaan armada pesawat selama masa pandemi memang disesuaikan dengan kondisi pasar dan permintaan layanan penerbangan saat ini.

Secara rinci dari total 142 pesawat, sebanyak 136 pesawat dengan status sewa dan 6 pesawat milik perseroan. Terdiri dari jenis pesawat Boeing 777-300, Boeing 737-800, Boeing 737-8 Max, Airbus A330-200, Airbus A330-300, Airbus A330-900, CRJ1000 NextGen, dan ATR 72-600.

"Adapun jumlah armada yang dioperasikan selama masa pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat," ungkap manajemen Garuda Indonesia, Jakarta, ditulis Jumat (11/6).

Meski berada dalam tekanan krisis keuangan, perseroan memastikan, pesawat yang dioperasikan laik terbang (airworthy) sesuai dengan peraturan penerbangan yang telah disahkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementrian Perhubungan.

Selanjutnya

Garuda Indonesia menjelaskan, 39 pesawat kini berstatus dalam perawatan (maintenance). Untuk pesawat yang dalam kondisi tidak dioperasikan, pemeliharaannya tetap dilakukan, yaitu dengan perawatan prolong dan/atau perawatan berkala yang mengacu pada dokumen program perawatan yang diterbitkan oleh pabrikan pesawat/mesin dan telah disahkan oleh DKUPPU Kementrian Perhubungan.

Manajemen maskapai ini mengakui ada sejumlah pesawat yang dalam status grounded atau dikembalikan ke perusahaan penyewa pesawat (lessor). Baru-baru ini Garuda Indonesia juga telah mengembalikan dua armada B737-800 NG ke salah satu lessor.

Perseroan saat ini terus melakukan upaya negosiasi dengan lessor untuk pesawat bertatus grounded. Di mana pendekatan yang ditempuh adalah kembali dapat mengoperasikan atau melakukan early termination/ pengembalian pesawat.

"Tentunya hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan armada sesuai demand layanan penerbangan pada era kenormalan baru ini."

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta

PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenag Evaluasi Penerbangan Haji Garuda Indonesia karena Sering Terlambat, Singgung Nama Saudi Airlines
Kemenag Evaluasi Penerbangan Haji Garuda Indonesia karena Sering Terlambat, Singgung Nama Saudi Airlines

Anna mengungkapkan, keterlambatan paling parah dialami oleh jemaah haji kloter 42 embarkasi Solo (SOC-42).

Baca Selengkapnya
Kemenag Pertimbangkan Coret Maskapai Garuda untuk Penerbangan Haji, Penyebabnya Karena Ini
Kemenag Pertimbangkan Coret Maskapai Garuda untuk Penerbangan Haji, Penyebabnya Karena Ini

Kemenag bisa mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji di tahun mendatang

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji Kerap Terlambat Terbang, Garuda Indonesia Diberi Waktu Dua Hari untuk Berbenah
Jemaah Haji Kerap Terlambat Terbang, Garuda Indonesia Diberi Waktu Dua Hari untuk Berbenah

Kementerian Perhubungan telah memberi surat teguran kepada Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemenag Sentil Garuda Indonesia: Penerbangan 60 Kloter Haji Terlambat, Ada yang Delay 17 Jam
Kemenag Sentil Garuda Indonesia: Penerbangan 60 Kloter Haji Terlambat, Ada yang Delay 17 Jam

Sampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Tunda Angkut Jemaah Haji karena Ada Kerusakan Mesin, Kemenag Kecewa dan Langsung Protes Keras
Garuda Indonesia Tunda Angkut Jemaah Haji karena Ada Kerusakan Mesin, Kemenag Kecewa dan Langsung Protes Keras

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia dan Citilink Tambah 570 Penerbangan untuk Mudik Lebaran 2024
Garuda Indonesia dan Citilink Tambah 570 Penerbangan untuk Mudik Lebaran 2024

Garuda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya