Imbas Pandemi, Investasi Sektor ESDM Turun Jadi USD 24,4 Miliar di 2020
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) melaporkan, realisasi investasi sektor ESDM mencapai USD 24,4 miliar pada tahun 2020. Angka ini menurun dari realisasi investasi di 2019 yang mencapai USD 33 miliar.
"Memang ada penurunan dibanding 2019, realisasinya mencapai USD 33 miliar. Di 2020 dengan kondisi yang ada, memang USD 24,4 miliar karena adanya kendala pandemi," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1).
Dia mengatakan, realisasi investasi ini masih didominasi dari subsektor minyak dan gas, terutama di sektor produksi di hulu dan investasi kilang di hilir. Subsektor EBTKE, ketenagalistrikan dan mineral dan batu bara (minerba) juga menyumbang nilai investasi ini.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
Ditargetkan, investasi di sektor ESDM bisa mencapai USD 36,4 miliar pada 2021. Optimisme pencapaian target ini didorong oleh pengendalian pandemi Covid-19 yang mulai membaik di 2021 serta program vaksinasi yang akan dimulai pada pertengahan Januari 2021.
"Vaksin juga sudah mulai berdatangan meskipun jumlahnya masih harus dipenuhi. Nah, ini juga berkaitan dengan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.
Tidak hanya di dalam negeri, kondisi perdagangan di luar negeri juga tentunya akan mempengaruhi nilai investasi yang akan dicapai. Secara rinci, Arifin menargetkan subsektor minyak dan gas akan meraih investasi senilai USD 17,6 miliar, dilanjutkan dengan investasi di subsektor ketenagalistrikan yang ditargetkan mencapai USD 9,9 miliar.
"Lalu di sektor EBTKE USD 2,9 miliar, minerba USD 6 miliar. Kita harap nanti bisa capai melewati 2019 kemarin," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaRendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaDi masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaDi masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca Selengkapnya