Imbas Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Kereta Melonjak 9,2 Persen
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah selesai melaksanakan angkutan lebaran 2019 yang tercatat dimulai sejak tanggal 26 Mei hingga 16 Juni 2019. Dalam masa mudik tersebut, jumlah penumpang kereta naik signifikan dibanding tahun lalu.
"Volume angkutan lebaran secara menyeluruh dibanding 2018 naik 9,2 persen. Dulu prediksinya hanya 3 sampai 4 persen (kenaikannya). Ternyata setelah dilaksanakan kita nak 9,2 persen," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam Press Conference Evaluasi Angkutan Lebaran 2019, di kantornya, Rabu (19/6).
Total penumpang yang dilayani oleh KAI selama periode angkutan lebaran 2019 mencapai 6.810.4017 penumpang sementara tahun 2018 adalah 6.236.227 penumpang atau naik 9,2 persen. Angka tersebut berhasil melampaui target kenaikan penumpang yang sedari awal dipatok hanya 5,6 persen.
-
Kenapa KAI nambah kereta di bulan Juni? PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta akan menambah sebanyak 8 KA yang beroperasi di bulan Juni 2024 untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan selama masa liburan sekolah semester genap.
-
Siapa aja yang dapet diskon tiket KAI? Terdapat lima kelompok atau golongan penumpang yang berhak mendapatkan potongan harga tiket kereta api.
-
Kapan KAI nambah kereta? PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta akan menambah sebanyak 8 KA yang beroperasi di bulan Juni 2024 untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan selama masa liburan sekolah semester genap.
-
Apa yang dilakukan PT KAI untuk akses penumpang di Stasiun Manggarai? Nantinya pengguna yang akan keluar atau masuk stasiun dari arah pintu Timur dapat melalui akses perlintasan penumpang sementara di lantai dasar Stasiun Manggarai dan menuju lantai 1 stasiun. KAI Commuter juga akan menyiagakan petugas di jam-jam sibuk untuk mengarahkan dan mengatur flow pengguna saat akan keluar dan/atau masuk stasiun.
-
Bagaimana PT KAI mempersiapkan akses penumpang baru di Stasiun Manggarai? Persiapan yang dilakukan mencakup pembongkaran partisi, pemasangan akses ramp perlintasan penumpang sementara, pengaktifan lift peron I.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
Edi mengakui kenaikan jumlah penumpang tersebut ada kaitannya dengan harga tiket pesawat yang dinilai mahal oleh masyarakat sehingga kembali beralih menggunakan moda transportasi kereta untuk pulang ke kampung halaman.
"Pengaruh (mahalnya tiket pesawat) ada, kemungkinan ada," ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan beberapa hal lainnya yang menjadi pemicu naiknya pengguna kereta saat periode mudik tahun ini. Yaitu adanya penambahan perjalanan KA Reguler, pengoperasian KA yang baru, penambahan armada kereta, serta peningkatan jumlah mudik gratis.
"Penambahan mudik gratis yang diselenggarakan baik oleh instansi pemerintah termasuk BUMN, swasta itu naik 23,5 persen di mana pada 2019 jumlahnya 198.968 penumpang dan di 2018 160.860 penumpang," tutupnya.
Edi mengungkapkan, jumlah penumpang yang naik kereta melonjak pada saat arus balik dibanding arus mudik. KAI mencatat puncak keberangkatan penumpang di periode mudik tahun ini jatuh pada H1-4 yaitu hari Sabtu (1/6) dengan volume sebanyak 293.181 penumpang.
"Sedangkan puncak arus balik jatuh pada H2+2 yaitu hari Sabtu (8/6) dengan volume sebanyak 402.930 penumpang," katanya.
Sementara itu, kereta yang paling laris selama periode angkutan lebaran adalah KA Logawa (Purwokerto-Jember pp) dengan total penumpang mencapai 41.331 penumpang. Selain itu, pada masa angkutan Lebaran 2019 KAI kembali bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan angkutan motor gratis.
"Tahun ini, sebanyak 19.141 unit motor telah diangkut menggunakan KA, meningkat 11,6 persen dari tahun lalu sebanyak 17.147 unit motor," ujarnya.
Untuk okupansinya, sepeda motor yang dilayani Program Motis ini mencapai 105,7 persen dari kuota 18.096 sepeda motor.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada pengguna jasa kereta api atas kepercayaannya menggunakan KA sebagai moda transportasi pilihan untuk mudik/balik Lebaran tahun ini. Tak lupa kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, serta anggota komunitas pecinta KA dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019," tutup Edi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaPada 1 Juli 2024, penumpang KRL Jabodetabek jumlahnya mencapai 1,5 juta.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 762.790 dari total 2,6 juta tempat duduk yang disediakan KAI sudah terjual.
Baca SelengkapnyaPenumpang kereta cepat Whoosh melonjak hingga 26.000 di hari lebaran.
Baca SelengkapnyaPeningkatan jumlah pengguna ini merupakan tren positif yang menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaRute-rute mudik Lebaran yang paling banyak diminati masih tujuan Pasar Turi dan Gubeng (Surabaya), Yogyakarta, Bandung serta Semarang.
Baca SelengkapnyaOkupansi penumpang ini mencapai 107,14 persen saat libur Idul Adha.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaPenumpang Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta) juga diperkirakan mencapai 131.000 pada periode Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat berdasarkan pantauan data pada Kamis (4/4) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPenambahan KRL ini masih menunggu persetujuan dari lintas stakeholder.
Baca Selengkapnya