Imbas Virus Corona, Omzet Pedagang Kelelawar Turun Drastis
Merdeka.com - Merebaknya virus Corona di Wuhan, China membuat omzet sejumlah pedagang kelelawar di Pasar Hewan Karimata, Semarang mengalami penurunan. Aktivitas penjualan hewan malam di lokasi tersebut merosot drastis.
"Sepi jarang ada yang beli. Padahal biasanya satu hari bisa dua sampai tiga ekor kelelawar laku," kata seorang pedagang kelelawar Mitro Marimin saat ditemui di pasar hewan Karimata Semarang, Sabtu (1/2).
Dia tidak percaya kalau kelelawar bisa menularkan virus Corona. Sebab hewan yang terbang di malam hari itu tidak bisa makan sembarangan, dan hanya memakan buah-buahan di atas pohon.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Kenapa populasi Kucing Merah menurun? Kucing Merah kini populasinya semakin menurun dan jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lainnya.
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Kenapa populasi spesies baru kelelawar ini mungkin menurun? Populasi kelelawar 'mungkin menurun' karena 'menurunnya kualitas habitat,' kata studi tersebut.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
-
Kenapa populasi harimau menurun drastis? Hilangnya habitat, perubahan iklim, perburuan, dan perdagangan ilegal hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi harimau.
"Terbukti saya sudah sudah tujuh tahun jualan, dan pembeli yang langganan tidak pernah kena penyakit," ungkapnya.
Beredarnya isu virus Corona memang berdampak bagi omzet penjualannya. Biasanya, ia selalu mendapat pasokan kelelawar maupun kalong dari para pemburu di Semarang sekitar puluhan ekor.
"Tapi sekarang tidak ada yang mau beli hampir sebulan terakhir. Kami dapat pasokan ekor 20 ekor aja tidak laku, biasanya setiap ekor ia beli Rp5 ribu. Kemudian ia jual lagi seharga Rp20-50 ribu per ekor," jelasnya.
Tak Ada yang Tertarik
Sedangkan dampak lainnya banyak ekor kelelawar numpuk di kandang. Para pelanggannya kini tidak ada yang tertarik membeli kelelawar.
"Kalau kelelawar itu masih ada banyak. Yang kalong ada dua ekor ukurannya besar-besar. Sekarang sepi. Jarang laku," ungkapnya.
Daging kelelawar sendiri dianggap mujarab sembuhkan asma dan gatal-gatal pada tubuh. "Biasanya orang-orang pada beli kalong buat obat asma sama gatal. Kalau yang doyan, dagingnya dipotong-potong lalu digoreng," tutup Mitro Marimin.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaKebakaran tersebut menyebabkan sedikitnya ada 1.000 binatang mati terpanggang, seperti kucing, anjing, ular, hingga burung.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPasar Terbesar di Asia Tenggara Kebakaran, 1000 Hewan Mati Terpanggang, Dari Tokek Sampai Ular
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca Selengkapnya