IMF bersalah jadikan kebijakan pangan Indonesia semrawut
Merdeka.com - Harga pangan di Indonesia terus bergejolak dan menyebabkan keresahan beberapa waktu lalu. Mulai dari harga bawang hingga harga cabe melonjak sangat tinggi dan sangat mencekik masyarakat.
Ketua Serikat Petani Indonesia, Henri Saragih, mengatakan gejolak harga pangan ini terjadi akibat tekanan dari Dana Moneter Internasional atau IMF sejak 1998. IMF kala itu terus meminta Indonesia untuk meninggalkan produksi pangan dan beralih pada komoditas mentah atau raw material sebagai bahan pemenuhan kebutuhan negara maju.
Dia menyebutkan, sebelum adanya kebijakan IMF, Indonesia bisa memproduksi pangan seperti bawang, kedelai sampai cabe hingga 80 persen dari kebutuhan nasional.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa tujuan utama IMF? Tujuan utama berdirinya IMF adalah untuk membangun suatu lembaga yang dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi internasional dan mencegah terjadinya krisis keuangan yang dapat mengancam perdamaian dan kemakmuran dunia.
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
-
Siapa yang mendirikan IMF? Pada tahun 1944, pada Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, pemimpin dari 44 negara berkumpul untuk menciptakan sebuah lembaga keuangan internasional yang bertujuan mempromosikan stabilitas ekonomi global.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
"Selama ini disebutkan (naiknya harga) karena importasi. Indonesia sebelum kebijakan IMF bisa produksi 70 persen sampai 80 persen . Saya heran harga bawang merah masih Rp 50.000 per kg, memang bawang putih sudah turun," jelasnya dalam diskusi media di Jakarta, Rabu (3/4).
Kebijakan ini, lanjutnya, disebut sangat keliru karena menjadikan pemerintah mengurangi besaran anggaran subsidi untuk pertanian. Berkurangnya bantuan untuk pertanian membuat sektor pangan tidak dapat berkembang.
"Kemerosotan pangan itu terjadi karena kebijakan IMF karena kebijakan itu pemerintah mengurangi subsidi dan pembangunan pertanian. Pemerintah jadi produksi raw material untuk negara industri dan tidak di dorong oleh sektor makanan," jelasnya.
Pemerintah saat ini dinilai lebih memilih melakukan impor dari pada memproduksi sendiri kebutuhan pangan nasional dengan alasan lebih murah. Padahal, menurutnya, komoditas pangan negara lain dapat lebih murah karena negaranya memberikan subsidi besar untuk petani.
"Akhirnya logika praktis lebih baik menanam sawit dari pada menanam cabe di mana cabe lebih murah kalau impor. Dampaknya produksi pertanian terus turun. Dulu kita bisa produksi kedelai 80 persen sekarang cuma 20 persen. Bawang putih hanya sanggup produksi 5 persen sekarang, dulu juga sampai 80 persen," jelasnya. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSeluruhnya merupakan pengaturan barang impor yang berubah dalam waktu 6 bulan saja.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti heboh isu izin kelola tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas keagamaan.
Baca Selengkapnya