IMF: Dana untuk Melawan Virus Corona Lebih Besar Dibandingkan Krisis 2008
Merdeka.com - Kondisi ekonomi global sangat tertekan setelah berbagai negara memberlakukan aturan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona. Aturan ini membuat seluruh aktivitas ekonomi diberbagai dunia terhenti diawal tahun 2020.
Kepala Ekonom IMF, Gita Gopinath memprediksi kondisi ekonomi global bahkan tidak sepenuhnya pulih hingga akhir tahun 2021. Sebab, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya 3 persen pada 2020, sebelum melonjak naik 5,8 persen di tahun 2021.
"Kami memperkirakan pemulihan pada 2021 dari pertumbuhan 5,8 persen, tapi itu adalah pemulihan parsial," kata Gopinath dilansir CNBC, Jumat (17/4).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh sifat penyebaran virus covid-19 yang begitu cepat, yakni lebih dari 2 juta orang di dunia terinfeksi virus asal kota Wuhan. Ini menyebabkan berbagai negara meliburkan kegiatan sekolah dan membatasi operasional bisnis.
Untuk itu, pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah penting untuk membantu kelangsungan hidup rumah tangga dan pelaku bisnis di tengah wabah corona. Namun, dampak ekonomi dari wabah tersebut tetap tidak bisa dihindarkan oleh masyarakat dunia.
Sulit untuk Negera Berkembang
Bahkan menurutnya jika dibandingkan dengan krisis global yang terjadi di tahun 2008, dana yang digelontorkan untuk melawan corona jauh lebih besar. IMF menghimpun besarannya hingga mencapai USD 8 triliun secara global, USD 7 triliun disumbang oleh negara anggota G-20.
Gopinath pun mengkhawatirkan permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara berkembang, karena dianggap mempunyai kebijakan fiskal yang tidak efektif dan utang luar negeri akan semakin meningkat jika pandemi covid-19 terus berlanjut.
"Dan saya pikir mereka berada dalam posisi yang lebih sulit," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnya