IMF prediksi defisit transaksi berjalan tetap tinggi hingga 2014
Merdeka.com - Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia pada akhir tahun ini dan 2014 masih akan berada di atas 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Proyeksi ini didasarkan pada kondisi pelemahan perdagangan dan permintaan eksternal yang diperkirakan masih melemah hingga tahun depan.
"Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan tetap berada di atas 3 persen dari PDB pada 2013 dan 2014," ujar Deputi Senior IMF, Benedict Bingham, saat acara 'Jumpa pers IMF' di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Selasa (17/12).
Menurutnya, dalam jangka pendek, Indonesia dinilai akan menghadapi kondisi global yang lebih menantang. Pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan melambat menjadi sekitar 5 persen pada tahun ini dan 5,5 persen pada 2014.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Angka inflasi diperkirakan akan mencapai 9,5 persen (year on year) pada tahun ini utamanya akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan harga pangan dan depresiasi nilai tukar Rupiah baru-baru ini. Sedangkan pada tahun depan tingkat inflasi diyakini baru akan turun menjadi sekitar 6 persen.
Sementara, arus investasi, baik portofolio dan FDI (foreign direct investment atau aliran modal asing langsung) diperkirakan akan berjalan seiring catatan neraca transaksi berjalan. Untuk devisa, cadangan yang ada diprediksi masih akan tetap memadai, walaupun terjadi penarikan pada semester I tahun ini.
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | Daya Saing Ekonomi
"Otoritas yang berwenang telah mengambil langkah-langkah signifikan sejak pertengahan 2013 untuk mengatasi ketidakseimbangan eksternal dan fiskal, mengurangi tekanan inflasi dan mengurangi volatilitas pasar," jelas dia.
IMF melihat pemerintah telah menjaga kinerja fiskal melalui kenaikan harga BBM bersubsidi untuk membatasi kenaikan subsidi energi. Kebijakan moneter juga telah diperketat oleh bank sentral demi menjaga nilai tukar dan imbal hasil obligasi di pasar.
"Pemerintah terus berupaya membuat kerangka kerja manajemen krisis, yang akan diatur dalam regulasi melalui undang-undang jaring pengaman sektor keuangan (JPSK) bila disetujui oleh parlemen," ungkapnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan defisit transaksi berjalan pada 2014 yang diperkirakan bisa mencapai 2,5-2,7 persen dari PDB dinilai merupakan angka yang dapat ditoleransi pasar.
"Target 2014, current account deficit bisa di bawah 3 persen. Kalau bisa 2,5 persen sampai 2,7 persen dari PDB. Itu saya rasa angka yang bisa diterima oleh pasar," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaDefisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca Selengkapnya