IMF Prediksi Ekonomi Dunia Gelap di 2023, Sri Mulyani: Bukan Menakut-nakuti
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, prospek ekonomi global yang diprediksi 'gelap' oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) bukan menakut-nakuti. Namun itu bentuk suatu kewaspadaan.
Menkeu menyebut, tahun depan Indonesia diperkirakan masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi.Namun, di sisi lain tekanan akan muncul bertubi-tubi karena seperti apa yang disampaikan IMF bahwa tahun 2023 akan gelap.
"Itu yang disebutkan gelap, kalau saya mengatakan begitu saya dianggap menakut-nakuti, tapi sebetulnya enggak, hanya ingin menyampaikan bahwa risiko itu sangat ada dan oleh karena itu kita harus waspada," kata Menkeu dalam Leaders Talk Series #2 dengan tema ‘Indonesia Energy Investment Landscape’, Rabu (26/10).
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
-
Kenapa APBN dibuat? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Kenapa Prabowo-Gibran harus hati-hati pakai APBN? Imaduddin mengingatkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
Kendati begitu, Sri Mulyani menyampaikan, momentum pemulihan ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan masih cukup kuat. Sri Mulyani berharap kuartal ketiga bisa tumbuh di atas 5,5 persen. Namun, di kuartal IV-2022, pemerintah Indonesia harus waspada terhadap trend pelemahan ekonomi dunia.
Oleh karena itu, APBN sebagai keuangan negara akan terus digunakan untuk menjaga ekonomi Indonesia. Namun, APBN sendiri juga harus tetap dijaga kesehatannya.
"Tahun 2020 tahun 2021 dan 2022 ini kita menghadapi pandemi yang luar biasa, yang kemudian kita harus melebarkan defisit dengan adanya undang-undang Nomor 2 atau Perpu Nomor 1 tahun 2020, kita mewujudkan apa yang yang disebut negara harus hadir pada saat ancaman muncul," jelas Menkeu.
Negara harus hadir artinya keuangan negara juga harus bekerja ekstrem sangat keras yang kemudian menimbulkan defisit yang sangat besar. Tapi hal itu, kata Menkeu bisa dijaga selama keuangan negara tetap relatif sehat dan kuat.
"Sehingga pada saat situasi-situasi tertentu periode-periode tertentu Kita harus bekerja keras, sesudah itu kita kembali harus menguatkan atau menyehatkan kembali," ujarnya.
APBN Seperti Manusia
Sri Mulyani menyebut APBN sama seperti manusia. Sebagai manusia, kadang-kadang harus kerja lembur selama berhari-hari dan seminggu. Namun tentu selama lembur itu tidak mungkin tidak pernah tidur, jika begitu maka akan mati apabila tidak diistirahatkan.
"APBN sama seperti tubuh manusia kita bisa bekerja ekstrem tahun 2020 tahun 2021. Namun kita harus mulai kembali menyehatkan, karena negara dan bangsa serta perekonomian rakyat akan terus-menerus dihadapkan pada banyak ketidakpastian," ungkap Sri Mulyani.
APBN sebagai shock absorber terus bekerja secara fleksibel melindungi masyarakat. Jika tahun 2020 tantangan terbesar adalah pandemi dan kesehatan, maka tahun 2021-2022 pada saat pemulihan ekonomi risiko bergeser menjadi kenaikan harga-harga pangan, energi dan geopolitik, serta kenaikan suku bunga akibat inflasi yang menimbulkan kenaikan atau penguatan dolar.
"Ini yang menyebabkan kemudian APBN ini harus terus merespon sekaligus kita menganggap bahwa ini sudah baik, dari berbagai perubahan-perubahan atau adjustment terus kita lakukan dan ini tentu akan sangat mempengaruhi postur dan kesehatan APBN kita," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca Selengkapnya