Implementasi GPN, Indonesia masuki sistem pembayaran era baru
Merdeka.com - Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), Bayu Hanantasena, mengatakan dengan adanya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) maka sistem pembayaran di Indonesia akan memasuki era baru. Pihaknya telah ditunjuk sebagai lembaga switching GPN di mana nantinya Sistem Pembayaran Nasional akan saling terhubung (interconnected) dan mengoperasikan (interoperable).
"Kami tetap mengutamakan faktor keamanan, manajemen resiko, perlindungan konsumen, dan pengolahan data transaksi secara mandiri di dalam negeri Indonesia," kata Bayu, dalam acara Sosialisasi Program Debit Gerbang Pembayaran Nasional di Jaringan ATM Bersama yang bertema 'Membangun Era Baru Sistem Pembayaran Indonesia' di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Rabu (25/4).
Bayu menjelaskan, Artajasa selaku pengelola jaringan ATM Bersama dan salah satu principal terbesar di Indonesia, merupakan salah satu institusi yang terlibat dalam pembentukan, pembangunan dan pengoperasian GPN.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Kenapa PLN bertransformasi digital? PLN menata proses bisnis lewat digitalisasi dari yang semula berserak, terfragmentasi, menjadi terkonsolidasi dan terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi,“ ucap Darmawan.
"Sebagai perusahaan yang telah memperoleh lisensi Lembaga Switching GPN dari Bank Indonesia, Artajasa senantiasa mendukung langkah yang dilakukan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan GPN, termasuk dalam hal mensosialisasikan implementasi GPN ini kepada Anggota ATM Bersama," ujarnya.
"Untuk memastikan terimplementasinya GPN secara baik, kami ikut melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder, agar masyarakat memahami manfaat dan kelebihan GPN sehingga sistem ini dapat diterima dan dimanfaatkan secara nasional," sambungnya.
Dia mengungkapkan, saat ini sebanyak 16 bank telah melayani nasabahnya melalui layanan ATM Bersama Debit dan 58 bank dalam fase persiapan implementasi ATM Bersama Debit. "Kami menyiapkan berbagai layanan untuk membantu industri perbankan tumbuh cepat namun tetap comply dengan ketentuan Bank Indonesia."
Bayu menjelaskan GPN merupakan momentum yang tepat dalam membangun era baru dalam sistem pembayaran di Indonesia. Di mana, tren sistem pembayaran di Tanah Air yang saat ini mengarah ke cashless society dan digital payment diyakini akan tumbuh signifikan seiring dengan semakin tingginya intensitas nasabah dalam melakukan transaksi non tunai.
"Kami optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi industri sistem pembayaran nasional dalam menghadapi era baru sistem pembayaran nasional. Untuk itu, kami siap bermitra dan berkolaborasi dengan customer untuk mendukung pengembangan bisnis tersebut. Kami pun menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era sistem pembayaran yang baru yang menuntut kecepatan serta pengalaman di di bidang sistem pembayaran."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan QRIS secara tahunan tercatat di atas 100 persen dengan ruang besar untuk terus berkembang.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaIndra mengatakan, kunci dari lancarnya transaksi kedua model pembayaran itu salah satunya terletak pada fitur.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaBambang menyebut nantinya para pelaku usaha yang menjadi investor di IKN akan diarahkan melakukan pembangunan yang sesuai dengan konsep smart city.
Baca SelengkapnyaPay Later dinilai dapat memberikan manfaat yang optimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Baca Selengkapnya